Yukbelajar 15+ cerpen persahabatan beserta pengarang dan penerbit Banjarmasin Post Cerpen Koran Minggu. Materi tentang cerita pendek alias cerpen pernah kami bahas secara khusus di artikel sebelumnya dimana materi tersebut berisi mengenai pengertian ciri-ciri struktur cerpen unsur intrinsik dan ekstrinsik fungsiSehingga disini kami hanya fokus tentang Contoh teks cerita fantasi pendek beserta strukturnya menjadi tema pembahasan kita pada artikel ini secara total. Mulai dari pengertian, struktur, jenis, unsur intrinsik, ciri umum, hingga irisan dongeng 4 sebelum masuk ke contoh cerita fantasi, ada beberapa hal terkait yang perlu Kami Kamu bisa mengetahui perbedaannya dengan karangan lain seperti contoh dongeng, cerita rakyat, contoh cerpen pendek ataupun cerita fantasi adalah cerita pendek yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya, bukan berdasarkan cerita nyata. Kebanyakan isi cerita fantasi bersifat melebih-lebihkan sesuatu yang ada di dunia nyata bahkan ada yang tidak masuk umum tema cerita fantasi adalah magic, futuristik ataupun supranatural. Adapun bentuknya bisa menceritakan tentang alam, persahabatan, sihir, makhluk ajaib, dongeng kerajaan, dan masih banyak Cerita FantasiStruktur teks cerita fantasi terdiri dari 3 yaitu tentang pengenalan tema, karakter, dan sedikit konflik yang merupakan puncak suatu masalah atau konflik yang telah ending atau akhir cerita, ada penulis yang membuat happy ending , ada juga yang berakhir sad ending terjadi ketika peran utama mendapatkan kebahagiaan atau sesuatu yang diinginkan, sementara sad ending apabila tokoh utamanya tidak mendapatkan apa yang unsur Cerita FantasiAdapun bagian yang membangun suatu karya sastra dari dalam atau unsur intrinsik cerita fantasi yaituTema, yaitu ide mendasar yang menjadi acuan pengembangan yaitu jalan cerita yang berupa peristiwa yang tersusun dan saling dan penokohan, yaitu pelaku yang ada di dalam suatu yaitu gambaran tempat, waktu dan suasana dalam pandang, yaitu cara pandang pengarang dalam membawakan yaitu pesan yang ingin disampaikan pengaran dalam Umum Cerita FantasiContoh Ciri Umum Cerita FantasiBeberapa ciri ciri cerita fantasiAdanya keajaiban, keanehan maupun cerita yang khas sesuai dengan imajinasi penulis dan tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan latar lintas ruang dan waktu yang tidak terbatas dan di luar kelazimanMenggunakan tokoh yang unik sakti yang tidak ditemui di kehidupan fiksi atau berbagai macam gaya bahasa, tidak hanya formal saja, tetapi juga non Cerita FantasiContoh Jenis Jenis Cerita FantasiCerita fantasi mempunyai beberapa jenis. Berdasarkan kesesuaiannya, cerita fantasi dibagi dua yaitu cerita fantasi total, cerita fantasi irisan, sedangkan berdasarkan setting waktunya dibagi menjadi cerita fantasi sezaman dan cerita fantasi lintas fantasi total berarti isi ceritanya secara keseluruhan merupakan fantasi penulis, tidak ada hal yang sama dengan dunia cerita fantasi sebagian adalah cerita fantasi yang sebagian narasinya ada yang berkaitan dengan dunia nya dan sebagian merupakan rekaan Teks Cerita FantasiSetelah membaca penjelas diatas, diharapkan Kamu sudah mengetahui secara garis besar ya. Nah, contoh cerita fantasi pendek berikut semoga bisa membantu Kamu lebih paham Ajaibcontoh cerita fantasi pendek brainlyPagi-pagi sebelum sinta berangkat sekolah biasanya ia berdandan dengan cermin kesayangannya. Tapi, pagi itu ia tidak menemukan cermin bertanya kepada ibunya karena tidak tahu, lalu ibunya menyuruh untuk memakai cermin yang ada di lemari saja tapi Sinta tidak mau karena cerminnya harus kecil, jadi kalau dandan bisa terlihat itu, ibunya hanya geleng kepala. lalu ibunya menyarankan untuk memakai cermin bedak miliknya di kamar. Sinta langsung ke kamar untuk mengambil cermin Sinta salah mengambil cermin. Saat bercermin, dia kaget kenapa di cermin itu bukan wajahnya yang dilihat, tapi wajah seorang laki-laki yang muram, mirip seperti musuhnya di ibunya datang, lalu memberitahunya bahwa cermin itu adalah cermin pusaka peninggalan dari itu bisa melihat jodoh kita di masa depan. Mendengar itu, lantas Sinta kaget seakan masih tidak percaya kalau yang dilihat id cermin itu adalah musuh di sekolahnya dan cermin ajaib itu menggambarkan jodohnya di masa NinaNina adalah seorang anak yang hidup di panti asuhan sejak dia bayi. Suatu ketika ada sebuah keluarga yang ingin mengadopsi nina, dan dia itu hanya bertahan beberapa tahun itu mengembalikan nina ke panti asuhan tanpa tahu itu terjadi beberapa kali, sampai akhirnya nina ditemukan oleh sebuah keluarga yang sangat hangat dan diterima dengan penuh hari, Nina teringat masa lalunya mendapati dirinya melakukan hal-hal aneh yang akan mengagetkan orang lain. Seperti seorang penyihir, oleh karena itu dulu banyak keluarga yang tidak bisa Nia bersin, keluar percikan cahaya keemasan dari mulutnya. Bahkan Nia sendiri kaget melihat itu. Ia tidak tahu apa yang terjadi itu, ia terkejut melihat topi di dekatnya melayang dengan dikelilingi cahaya yang keluar dari tubuhnya ibu tirinya mendekat,”wah, Nina sudah bisa menyihir sambil bangun sekarang, hebat ya!”Nina tidak tau soal sihir itu, lallu ibu tirinya bicara lagi”iya, kamu itu penyihir, sama seperti mama juga penyihir”.Jangan Terlewat Cerpen Persahabatan & Cerita Lucu Bikin Ketawa NgakakNino dan AlienPada suatu malam, Nino tidak bisa tidur sampai larut. Lantas dia membuka jendela kamarnya untuk menghirup udara tahu setelah itu dia mengantuk dan bisa tidur. Tiba-tiba, saat membuka jendela dia melihat sekelebat cahaya yang jatuh dari melihat cahaya itu dan heran kenapa cahaya itu malah bergerak mendekat ke ruang kamarnya. Matanya semakin silau, dan saat Nio membuka mata, dia kaget melihat ada makhluk aneh di depan buncit, matanya merah. tubuhnya berwarna abu abu bersinar seperti perak, dan ada antena di atas kepalanya yang bertanya kepada makhluk aneh itu,”kamu siapa?” Lalu makhluk itu menjawab, dengan bahasa aneh yang tidak dimengerti itu tahu kalau Nio tidak mengerti bahasanya, lalu dia memutar antena yang ada di atas kepalanya dan berbicara dengan bahasa manusia “Aku datang dari planet lain”.Aku ke bumi karena di planetku ada 3 matahri yang sangat terang sehingga membuatku tidak bisa tidur. Bolehkah aku menumpang tidur di kamarmu?”Lalu Nio mengiyakan dan mempersilakan makhluk alien itu tidur. Baru beberapa detik, alien itu sudah bangun dari bertanya kenapa cepat sekali tidur alien itu. Lalu alien itu menjawab kalau semua makhluk di planetnya hanya perlu 3 detik untuk tidur selama 1000 adalah MalaikatDi hari pertamaku sekolah, aku sangat senang sekali dan ingin mempunyai teman yang bisa diajak bermain bersama setiap seseorang bernama Susan mengajakku berkenalan. Dia sangat baik, cantik, lembut,pintar, dan rambutnya sering dikepang seringnya saat aku ajak main ke rumah, dia selalu tidak mau. Mungkin dia takut dimarahi orangtuanya karena rumahnya jauh, pun dingin sekali waktu ku gandeng. Dia tidak mau juga kalau ku ajak ke kantin, lalu kutarik tangannya. Tiba-tiba dia pingsan dan tidak bernafas lagi. tapi syukurlah, itu hanya mimpiku 1 minggu, aku dan Susan berteman. Diam-diam aku ke rumah Susan karena ingin memberinya kejutan. Tapi rumahnya sangat sepi seperti tidak melihat batu nisan di depan rumah itu bertuliskan nama Susan. Air mataku tiba tiba mengalir begitu saja. Ternyata Susan yang kukenal selama ini sudah meninggal 7 tahun yang ibuku berkata,”dia adalah malaikat yang sudah mau bersahabat denganmu, doakan saja semoga Susan tenang di surga.”Pensil AjaibLuna adalah seorang gadis yang pandai menggambar. Sejak kecil dia sering menjuarai lomba menggambar dan kepandaiannya ini tidak didukung oleh keadaan ekonomi orang tuanya yang kurang sehari-harinya sering membantu orangtua memulung barang bekas. Dia hanya punya satu pensil untuk Luna tidak bisa menggambar lagi karena pensilnya sudah hampir habis dan tidak punya cukup uang untuk membeli pensil dia kecewa dengan keadaanya, tapi dia tetap menjadi anak yang rajin membantu orang hari Luna menemani orang tuanya memulung barang bekas di dekat sekolah, lalu tiba-tba dia melihat pensil yang masih bagus, dia langsung memungutnya dan di rumah, Luna menggunakan pensil itu untuk menggambar bunga, lalu tiba-tiba gambar bunga itu berubah menjadi bunga asli. Luna kaget mencoba menggambar lagi. Kedua kalinya dia menggambar kupu-kupu, tiba-tiba keluar kupu-kupu dari kertas yang digambarinya itu. Laila senang sekali dan menyadari ternyata pensil itu adalah pensil lalu menggambar semua kebutuhan rumah yang diperlukannya dan keluarganya. Tapi Luna tidak sembarangan menggambar dan menjadikannya tidak bersikap berlebihan dan serakah, karena dia tahu justru dgan serakah malah akan membawa keburukan bagi dirinya dan ManisanAda seorang anak bernama Willy. Dia adalah anak yang pintar dan baik. Dia selalu membantu pekerjaan rumah orang tuanya. Selain itu, dia selalu rukun dengan hari, dia melihat cahaya kecil menghampirinya. Semakin dekat ia lihat, ternyata cahaya itu adalah seorang peri. Willy kaget kenapa peri kecil itu peri itu menjelaskan bahwa dia dikirim Tuhan kepada anak-anak baik di dunia ini. Peri itu menyuruh Willy untuk memegang tangan kecilnya sambil memejamkan pun menurutinya. Saat membuka mata, dia sudah ada di Dunia ada banyak permen, gula, dan coklat kesukaan semua anak. Willy sangat senang dan memakan banyak kecil berkata ini adalah hadiah untuk anak-anak yang sudah berbuat baik. Willy juga bermain disana sampai kelelahan dan tertidur. Saat bangun, dia sudah kembali ke dan Kapsul WaktuMomo dan adiknya, Boni, sedang asik bermain bersama. Boni meyeletuk ingin mempunyai kapsul waktu seperti yang dimiliki ocehan adiknya, Momo tertawa “hahahha, nggak mungkin Boni, itu hanya cerita khayalan saja, tidak ada di dunia nyata.” Boni hanya diam dan menjukkan wajah sudah menunjukkan pukul 8 malam, ibu mulai memanggil Momo dan Boni untuk bergegas cuci kaki dan bersiap tidur. “Sebelum kita tidur. ayo kita main petak umpet kak” Kata Boni kepada mengernyitkan dahi sebentar lalu setuju. Boni menutup mata dan berhitung, sedangkan Momo yang memilih bersembunyi ke gudang rumahnya karena ia yakin Boni tidak akan menemukannya Momo memasuki ruangan gudang itu, dia bersembunyi di peti besar di pojok ruangan. Dia bersembunyi di dalam peti itu cukup lama, tapi Boni tidak kunjung momo keluar sendiri dari peti itu. Tapi, saat dia membuka peti, Momo kaget sekelilingnya adalah perkebunan buah yang besar dan sangat takut lalu masuk ke dalam peti itu dan menutupnya lagi. Momo menangis ketakutan dan berharap semoga semua ini hanya terdengar suara Boni memanggil kakaknya,”Kak, dimana kamu?” Momo langsung membuka pintu peti itu dan menghampiri adiknya. Momo memeluk adinya dengan erat. Boni bingung melihat tingkah kakaknya yang paginya Momo bertanya kepada ibunya, apakah dulu rumah ini adalah bekas perkebunan. Ibunya menjawab Momo sadar bahwa kemarin ia semacam melakukan perjalanan lintas waktu. Kemudian ia memeluk adiknya erat, ia merasa bersalah meremehkan omongan dari adik kesayangannya dahulu, ada seorang pemuda miskin bernama Aladin. Dia hidup di Kota Persia bersama ibunya. Suatu hari, dia diajak pamannya merantau ke perjalanan, pamannya berhenti di suatu lorong, lalu dia menyuruh Aladin untuk masuk ke dalam lorong memberitahu Alaldin bahwa di dalam situ ada banyak harta karun dan sebuah lampu ajaib, dan dia menyruh Alaldin utnk mengambil sebanyak-banyaknya harta karun itu dan bawa juga lampu Alaldin , masuk ke lorong tersebut, Aladin kaget ternyata di sana ada tumpukan emas dan berlian. dia sampai bingung mau mengambil yang mana. Lalu dia teringat perkataan ibunya untuk tidak menjadi orang yang dia hanya mengambil sebuah lampu dan satu butir berlilan untk ibunya. Saat akan keluar, dia terkejut karena jalan keluar lorong sdah tertutup batu besar. Dia sangat sedih karena tidak bisa keluar dari dia termenung dan tidak sengaja menggosok lampu yang dibawanya, ternyata keluarlah jin yang sangat besar dari lampu itu akan mengabulkan tiga permintaan Alaldin. Lalu Aladin meminta agar dikeluarkan dari lorong itu. Permintaan kedua dan ketiga digunakan Alaldin digunakan untuk membahagiakan ibu dan empat pengendali elemen yang ada di bumi ini. Elemen tersebut adalah air, api, tanah, dan udara. Empat pengendali tersebut disebut dengan mereka sering bertengkar dan adu kekuatan untuk membuktikan siapa yang paling kuat. Keributan mereka juga menimbulkan keributan di empat Avatar tersebut, Avatar Tanah adalah yang paling bijak. Ia meminta kepada setiap Avatar untuk melakukan tugasnya tanpa membuat Tanah memberikan bagian setiap Avatar tempat untuk menyalurkan Air diminta mengisi setiap sumber mata air, Avatar Tanah untuk setiap lahan tandus, Avatar Api menyinari bumi dengan matahari, dan Avatar Udara untuk menggerakkan setiap Bumi menjadi senang dan tidak perlu lagi takut AjaibSaat Andi merayakan ulang tahunnya yang ke 12, dia mendapatkan hadiah sebuah alroji cantik berwarna putih. Ia sangat senang dengan mengotak-atik jam itu. Saat ia memutar jam pukul yang artinya satu jam lalu, tiba-tiba ia mendengar ayahnya berkata kepada Andi, “Andi selamat ulang tahun!”Andi merasa kebingungan karena itu memang yang diucapkan ayahnya satu jam yang lalu. Kini ia menyadari bahwa alroji yang dipakainya adalah alroji juga mencoba memutar waktu kejadian tiga hari yang lalu, dan apa yang terjadi sama persis! Kemudian Andi penasaran bagaimana jika ia datang ke masa depan. Ia memutar tanggal ke dua tahun terkejut mendapati kucing kesayangannya meninggal. Ia sedih mengetahui kucingnya akan meninggal dua tahun alroji ajaib memang bisa membuatnya tahu kejadian yang akan datang, tetapi ia tahu bahwa ia tidak bisa merubah apapun yang sudah menjadi bisa ia lakukan adalah menjalani hidup sebaik-baiknya agar tidak merasakan penyesalan Fantasi DongengCinderella Kisah tentang seorang anak yang tinggal bersama ibu dan dua saudara tirinya. Ibu kandungnya sudah meninggal sehingga ayahnya menikah tirinya bernama Lady Tremaine yang memiliki 2 anak perempuan, Anastasia Tremaine dan Drizella ayahnya pulang, ibu dan saudara tirinya akan berbuat baik kepada Cinderella. Jika tidak, maka mereka akan memperlakukannya seperti Cinderella menjadi lebih parah sesudah ayahnya meninggal suatu hari terdengarlah kabar bahwa kerajaan akan mengadakan pesta dansa dengan putra mahkota. Pangeran Charming akan memilih calon memohon kepada ibunya untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat agar bisa ikut ke pesta dansa. Ibunya setuju dan memberikan pekerjaan lebih banyak Cinderella tidak selesai tepat waktu karena membantu kedua saudara tirinya munculah peri dan meminta Cinderella mengumpulkan 6 buah tikus, sebuah labu, dan seekor kadal. Peri mengubah tikus menjadi kuda putih, labu menjadi gerbong kereta kencana, dan kadal menjadi penarik Cinderella diubah menjadi gaun pesta dengan sepatu kaca di kakinya. Sebelum berangkat, peri berpesan untuk pulang sebelum jam 12 malam karena kekuatan sihir peri akan di istana, semua terpana dengan kecantikan Cinderella dan Pangeran mengajaknya terlena hingga waktu menunjukkan pukul 12 malam. Dia segera pergi walaupun sudah dicegah Pangeran. Saat berlari, sepatu kirinya terlepas dan pangeran menemukan sepatu kaca mengadakan sayembara bagi perempuan yang kakinya sesuai dengan sepatu kaca tersebut akan menjadi anak gadis mencobanya dan tidak ada yang pas. Akhirnya pangeran sampai di rumah milik Lady Tremaine dan tidak ada yang Cinderella yang belum mencoba sepatu tersebut. Cinderella keluar dan mencoba sepatu kaca tersebut dan ukurannya pasDia pun bergegas mengambil sepatu kaca bagian kanan dan memakainya. Ajaib, Cinderella kembali menjadi putri yang dicari pangerandan dibawa ke istana untuk hidup Cerita Fantasi Beserta StrukturnyaBola PersahabatanOrientasiSepuluh tahun berlalu dan lapangan ini menjadi saksi bisu saat aku masih duduk di bangku SMP. Aku tidak akan melupakan kenangan naif bersama dengan teman-temanku. Kami dengan angkuhnya menantang murid SSB, anak komplek dari berbagai tanya menang atau kalah, karena permainan ini pernah membawa kami pada sebuah peristiwa yang masih kecil tidak bisa mencernanya, apa lagi itu bermula saat kami ingin mencari lapangan baru untuk mendapatkan suasana itu juga karena salah satu teman kami berkata jika dia menemukan tempat yang sangat bagus untuk bermain saja lokasinya berada di seberang hutan yang jarang dilewati warga. Kami pun berangkat dan menempuh perjalanan hampir tiga jam. Akhirnya kami sampai di saja, lapangan ini nampak menjanjikan, belum lagi pemandangan yang begitu indah. Akan tetapi karena keasikan berekspolasi, tiba-tiba bola kami menggelinding dengan pun segera mengejarnya, tetapi sulit menangkapnya. Baru aku sadar jika tidak mungkin bola dapat menggelinding kuhentikan langkahku dan bola tersebut langsung berhenti seketika. Keringat dingin membasahi tubuhku. Teman-temanku pun entah pergi kemana. Suasana pun berubah dari angin sepoy menjadi angin kering yang menusuk dadakuAku melihat bola itu dan Dani yang nampak sedang mengambil bola itu. Setelah itu aku ditarik ke arah yang berlawanan dari bola. Bersama dengan teman-temanku, Dani menarik kami ke tepi hutan yang kami lewati mengapa, walaupun suasana cukup gelap tetapi lebih nyaman disini daripada lapangan perjalanan pulang, akhirnya Dani bergeming, “Bagus kan tempatnya?”. “Bagus kok, tapi mistis”. Gak ada apa-apa, gak usah takut”. Tadi kamu lihat kan, bola kita menggelinding sendiri”.Dani pun tersenyum seraya berkata “Selama kita bareng ga bakal ada kejadian apa-apa den, santai aja”.Tanpa pikir panjang aku pun menjawab “Mau jadi anime lu Dan?”Teman-temanku pun tertawa Cerita Fantasi 4 ParagrafContoh Cerita Fantasi Total 4 Paragraf 3 butir Emas dan Elisa3 Butir Emas Dan ElisaAlkisah disebuah pondok tua, tinggallah seorang gadis bernama Elisa bersama ibu dan saudara perempuannya. Ayahnya sudah meninggal sehingga hanya ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga. Elisa pun terpaksa keluar dari sekolah karena ibunya tidak sanggup membayar sekolahnya. Dia pun membantu ibunya dengan cara bekerja tetangganya yang memiliki rumah pada suatu hari dia melihat kakek tua yang tampak lelah dan terjatuh di jalan. Elisa pun membantu kakek tersebut dan merawat lukanya. Setelah itu kakek tersebut bertanya tentang kehidupan Elisa dan Elisa pun menceritakan kisah hidupnya. Kemudian kakek tua itu memberikan selembar kain yang didalamnya ada 3 jagung berwarna emas. Jagung tersebut merupakan jagung ajaib dan jika ditanam dengan ketulusan dan kesabaran, maka akan membuahkan hasil yang memuaskan. Elisa pun berterima kasih dan kembali melanjutkan di rumah, dia pun menceritakan kronologi kecelakaan dan jagung emas itu. Ibunya pun menyuruh Elisa menanam biji jagung di belakang rumah dan mereka berdua merawatnya setiap hari. Alangkah terkejutnya Elisa ketika dia akan memasak jagung itu karena semuanya terbuat dari Emas. Dia pun memberitahu ibunya dan keduanya sepakat untuk menjual jagung emas seminggu berlalu, akhirnya keluarga Elisa hidup dengan lebih baik. Akhirnya mereka berdua membagi biji jagung kepada dengan tetangga dan orang miskin untuk menikmati hasil jagung. Meskipun sudah berkecukupan, Elisa tetap selalu baik dan senang membantu orang Cerita Fantasi SingkatKeledai dan Penjual GaramDi suatu kota terdapat penjual garam yang dikenal baik dan dermawan. Walaupun tidak memiliki banyak harta, Dia selalu membagikan hasil penjualannya kepada tetangga dan fakir kali garam laku terjual, dia akan membeli pakaian dan makanan untuk memiliki keledai yang digunakan untuk mengangkut garam ke kota. Dia sangat menyayangi keledai tersebut. Karena itulah makan dan tempat tinggal selalu disiapkan setiap garam sudah menganggap keledai seperti keluarga sendiri. Akan tetapi dia tidak puas dengan perlakuan tuannya.“Mengapa tuanku tidak membelikan gerobak untuk mengangkut garam? Mengapa dia malah menaruhnya di punggungku?” Keluh keledai itu.“Aku harus mencari cara agar tuanku mau membeli gerobak” Pikir setiap kali membawa garam menuju kota, keledai itu sengaja terjatuh dalam sungai agar beban yang dibawa menjadi kelamaan, pemilik garam tahu jika keledainya hanya pura-pura terjatuh agar tidak diberi beban bawaan yang suatu hari pemilik tidak memberitahu apa yang ada di punggung keledai itu. Ternyata dia menaikkan kapas dengan tujuan memberi pelajaran kepadaSuatu hari, dinaikkan lah kapas pada punggung keledai. Tujuannya adalah untuk memberi pelajaran kepada keledainya yang tidak tahu terima dugaan, sesampainya di jembatan, keledai itu langsung menjatuhkan dirinya ke dalam sungai sehingga membuat kapas itu menyerap ringan, barang bawaan keledai justru bertambah berat. Penjual garam pun berkata jika yang dibawa oleh keledainya bukanlah garam, melainkan kapas yang menyerap garam sudah menyadari jika keledainya hanya berpura-pura terjatuh untuk meringankan bebannya. Akan tetapi perbuatan itu membuat tuannya merugiKeledai tersebut kemudian sangat malu atas perbuatannya karena tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih pada penjual Cerita Fantasi PendekSepasang Saudara PenyihirDi sebuah desa yang damai hiduplah dua bersaudara namanya Niko dan Arko. Mereka berdua saudara kembar tetapi memiliki sifat yang adalah anak yang sombong dan angkuh, sementara Arko merupakan anak yang baik Arko adalah kakak Niko tetapi kemampuan sihir Niko lebih banyak dari Arko. Akibatnya Niko selalu sombong dengan memamerkan kekuatan pun selalu menasehati adiknya agar tidak memamerkan sihirnya ataupun menggunakannya tetapi Niko tidak menggubrisnya malah mengatakan jika selama ini Arko iri akan Niko semakin menjadi-jadi dan menggunakan sihirnya secara sembarangan seperti mengubah semua benda di sekelilingnya menjadi batu termasuk hewan ternak milik merasa dirinya paling hebat dan kuat sehingga seluruh benda maupun ternak di rumahnya di ubah menjadi tinggal cermin di rumahnya yang belum menjadi batu. Niko pun merapalkan mantra dan merubah cermin menjadi batu. Akan tetapi ternyata mantra tersebut memantul dan berbalik ke arahnya sehingga Niko berubah menjadi adiknya menjadi batu, Arko pun meminta bantuan kepada gurunya agar adiknya dapat kembali seperti sayang sang Guru tidak bisa membantu karena mantra yang digunakan bersifat abadi dan hanya pemilik mantra tersebut yang dapat mengembalikannya. Akhirnya Niko pun menjadi batu 15 contoh cerita fantasi pendek yang sangat menarik. Contoh cerita pendek ini sangat bagus membangun imajinasi pembaca. Kamu juga bisa menulis sendiri dan menuangkan semua imajinasimu. Contohdari cerita fiksi tentang persahabatan sebagai berikut ini : Ia kembali sukses dan berpakaian bagus. Source: sebutkancontohh.blogspot.com. Contoh cerita fantasi anak pendek. Di dalam kamar, vani melemparkan tas ke tempat tidur lalu tanpa membuka seragam sekolah dan kaos kaki, ia langsung menyambar hp barunya yang terletak di atas
Cerpen tentang PersahabatanBagiku sahabat adalah seseorang yang dapat menghiburku, seseorang yang sangat berarti dalam hidupku, karena sahabatlah orang yang selalu ada untukku. Aku memiliki banyak teman, hampir semua orang di kelasku, ingin berteman denganku, sayangnya mereka hanya memanfaatkan kepintaran dan kebaikanku, mereka berteman denganku untuk membantu mereka mengerjakan PR. Tetapi aku cukup beruntung karena masih memiliki 2 orang sahabat yaitu, Serlina dan namaku Gwen Amanda, kelas 6 SD, aku merupakan anak yang cukup pintar, karena sering mendapat juara kelas, oleh karena hal itu, banyak temanku yang ingin bersahabat denganku."Gwen, aku boleh meminjam bukumu yang ensiklopedia tentang hewan?" tanya Jean, "Tentu," jawabku sambil mengeluarkan buku ensiklopedia yang berat dari dalam tasku. Saat ini adalah waktu istirahat, Jean dan Serlina duduk dan makan bersama aku. "Kukembalikan 5 hari lagi, ya, hari Jumat," kata Jean "Iya, hari apa aja boleh asal jangan rusak, ya," kataku "Iyaa," jawab Jean, "Gwen, kamu mendapat buku itu dari mana?" tanya Serlina "Oh, aku mendapat dari ayahku, sebenarnya buku itu sudah agak lama," jelasku "Ooohh…," seru 1 minggu berlalu sejak Jean meminjam buku milikku. "Gwen, bukunya kukembalikan waktu istirahat, ya," kata Jean, aku hanya mengangguk mengiyakan. "Jean, temani aku ke ruang guru sebentar, ya!" seruku saat istirahat, "Bagaimana dengan Serlina?" tanyanya "Dia lagi mengerjakan tugas yang belum selesai," jelasku, "Oh, ayo!" kata segera berjalan menuju ruang guru. "Ah…," seru Jean, "Ada apa?" tanyaku dan Serlina, "Bukumu hilang, Gwen!" seru Jean panik, "Kita cari sama-sama, yuk!" ajakku, "Ok," seru Jean dan Serlina. Tiba-tiba datanglah Jessica, "Serlina mungkin ada di dalam tas kamu, atau di dalam tas kamu Gwen," kata Jessica, aku segera mengecek tasku, tidak ada. "Ahh…, bukunya ada di dalam tasku," kata Serlina, "Kamu mengambilnya?" tanya Jean, aku hanya diam terpaku tidak mungkin sahabat yang sangat kupercayai mencuri buku milikku, "Tidak, aku tidak mencurinya, buku ini tiba-tiba ada di dalam tasku," seru Serlina, "Bohong, buktinya sudah cukup bukan, sudah jelas ada buku itu di dalam tas milikmu, tidak mungkin tiba-tiba muncul secara sendirinya," seru Jessica, "Kamu benar mencurinya?" tanyaku masih tidak percaya, Serlina menggeleng, aku sebenarnya berpikir tidak mungkin Serlina sahabatku tega melakukannya, "Gwen, sahabat pun dapat berkhianat, apalagi sahabat terdekat, masa kamu masih tidak percaya, sudah ada bukti nyatanya," seru Jessica. Sejak saat itu, aku dan Jean menjauh dari Serlina, akhirnya ia dijauhi oleh teman-teman yang hari, ketika aku berjalan melewati ruang ganti putri, aku mendengar Jessica sedang berbicara dengan sahabatnya, Queency. "Sebenarnya, Queen, kalau buku itu yang mecurinya adalah Vera, aku yang memintanya untuk mengambil dan menaruh buku itu di dalam tas Serlina, aku hanya ingin membalas dendam, pada kejadian waktu itu," jelas Jessica "Jadi, bukan dia?" tanya Queency, "Bukan, tapi janji jangan beritahu siapa-siapa, ya!" pinta Jessica, "Balas dendam, kenapa?" tanya Queency, "Yah, waktu TK, dia pernah melaporkan pada guru kalau aku mendorong temanku," jelas Jessica, "Biarlah dia sekarang merasakannya," lanjut kubuka pintu ruang ganti, "Jadi, kamu menfitnah Serlina?" tanyaku pada Jessica "G…Gwenn…," seru Jessica kaget, "Aku tidak akan melapokannya pada guru, tetapi kau harus, meminta maaf pada Serlina, dan menjelaskannya pada teman-teman yang lain," seruku kesal, "Ba…ba…iklah, tapi kau harus janji kalau tidak akan memberitahu kepada guru!" seru Jessica, "Janji," saat itu, Serlina kembali diterima oleh teman-temanku, semua teman meminta maaf atas kejadian itu, termasuk Jessica, aku dan Jean karena telah menyalahkannya. Setelah kejadian itu, aku, Serlina dan Jean kembali bersahabat, dan ditambah Jessica dan Queency, "Aku ingin memberikan ini," kata Jessica sebagai permintaan maaf, ia memberikan sebuah gelang bertuliskan BFF. Dalam hati aku berjanji tidak akan asal menuduh seorang anak bernama Fitri, dia merupakan murid kelas 6 SD yang sangat pintar dan baik hati. Di sekolah sangat banyak teman yang menyukainya karena sikapnya tersebut. Tidak jarang, semua ingin berteman dengan Fitri. Ada lagi anak perempuan bernama Ita, ia berbanding terbalik dengan Fitri. Ia pintar namun sangat sombong. Temannya hanya dua yaitu Lisa dan Lily, gadis kembar di hari, Ibu guru mengumumkan bahwa akan ada perlombaan membaca pidato dua minggu lagi. Bu Yati selaku wali kelas 6 membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin ikut seleksi. Fitri dan Ita jelas ikut berpartisipasi. Setiap hari mereka selalu latihan membaca pidato agar lolos seleksi. Sampai hari penyeleksian tiba, keduanya memberikan tampilan yang memukau lalu dinyatakan hari perlombaan tiba, Ita terus saja membanggakan dirinya, menyatakan bahwa pasti ia akan juara. Sebab sebelumnya dia juga pernah menjadi juara waktu kelas 5 SD di lomba pidato. Berbeda dengan Fitri, ia tidak henti-hentinya berdoa dan berlatih, mencoba menghafal kembali teks pidato. Ita pun dipanggil lebih dulu, sang juara kelas 5 SD kini mendadak lupa teks pidato yang sudah itu, Fitri maju dan memberikan penampilan yang sangat bagus. Semua juri kagum termasuk Bu Yati yang saat itu datang untuk menemani mereka lomba. Pengumuman pun tiba, Fitri keluar menjadi juara 1 sedangkan Ita harus menahan air matanya karena dia tidak menang sama sekali. Cerpen pendidikan ini mengajarkan kita bahwa harus menjadi orang yang rendah hati dan jangan menjelang saat seorang gadis yang biasa dipanggil dengan nama Dara mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Dara, ialah gadis yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah berdinding merupakan gadis yang tumbuh di dalam keluarga berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya. Namun sayangnya Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda, sehingga merasa diacuhkan bahkan saat berada di istana mewah orang tua Dara selalu mengacuhkannya karena merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari gadis dengan kursi roda tersebut. Sementara kakaknya mungkin saja malu mempunyai adik dengan kondisi seperti hari Dara hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar dan sesekali mengarahkan kursi rodanya menuju arah taman. Gadis yang berusia 17 tahun tersebut sangat senang untuk menggambar di taman guna menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali pagi Dara jatuh dari kursi rodanya, namun tidak ada seorang pun di dalam rumah tersebut mendekat untuk menolongnya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara memiliki kekuatan untuk menggerakkan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat menenangkan sedang terisak di taman, tiba-tiba Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis tersebut mengulurkan tangan untuk Dara dan mulai menyebutkan namanya, yaitu Hana. mereka berdua mudah sekali akrab, mungkin karena keduanya saling mengerti kondisi Hana berkata, “ Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri, Dara.” Lalu, gadis itu berpamitan pada pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di dalam pameran besar. Hal yang dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga dilakukan Dara untuk tidak memikirkan mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai memahami perkataan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting lukisannya melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk menemui gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara si gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respon kedua orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Orang tua Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini diacuhkannya. Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan apa yang hari ini, sekolah sedang ramai perbincangan hari raya kurban. Kata Ustazah, hari raya kurban adalah hari rayanya umat Islam. Hari raya kurban adalah hari raya pemotongan kambing. Aku senang saat hari raya banyak sekali kawan-kawan di sekolah. Karena saat hari raya kurban, banyak peristiwa di sekolah kami yang menyenangkan. Biasanya, ustadzah menceritakan hari raya kurban di masa dan teman-teman selalu senang mendengarkan beliau cerita. Kata Ustadzahku, dahulu Nabi Ibrahim As sudah tua usianya dan baru dikarunia anak. Namun, sayangnya begitu memiliki anak bernama Ismail, Allah datang lewat mimpi dan menyuruh Nabi Ibrahim Nabi Ibrahim sangat taat pada Allah SWT, akhirnya menceritakan mimpinya pada nabi Ismail. Ismail pun bersedia untuk disembelih. Namun, begitu pisau menyentuh leher Ismail langsung berubah menjadi kambing. Sejak saat itulah dirayakan hari raya hal lain yang membuatku senang ketika hari raya kurban. Salah satunya adalah membeli kambing. Di sekolah kami menabung dan uangnya dikumpulkan. Saat hari raya kurban, uangnya digunakan untuk membeli ramai-ramai ke peternakan untuk membeli kambing. Di peternakan ada banyak sekali macam kambing. Kambing-kambing makan rumput dan mempunyai kaki empat. Terkadang, kambing bersuara dan aku sangat senang membeli kambing, kami kembali ke sekolah. Kambing-kambing juga ikut ke sekolah dan keesokan harinya siap disembelih. Aku melihat kambing yang disembelih. Ada banyak darahnya dan kambing dipisahkan dari kulitnya. Kemudian dibungkus dan dibagi-bagikan ke orang-orang. Aku dan teman-teman ikut membagikan daging kambing. Aku juga ketemu teman baru, namanya Naya. Naya sudah tidak memiliki Ayah dan Naya sudah menjadi temanku. Sejak menerima daging dariku dan dibawanya pulang untuk dimasak bersama neneknya, Naya jadi berterima kasih. Sejak saat itu, Naya jadi selalu baik hati. Bahkan ia menolong saat Kata Naya, dagingnya di sate. Naya senang sekali karena sudah lama tidak makan sate. Kalau aku dagingnya diolah jadi sup. Ibu suka sekali membuatkan aku sup. Saat hari raya idul kurban, Naya ikut ke rumahku dan makan sup bersama.

CeritaFantasi Pendek Tentang Persahabatan 2 Paragraf Perangkat Sekolah from cerita fantasi menggunakan khayalan maka cerita ini termasuk dalam kategori contoh cerita fiksi. Pada cerita fantasi tidak perlu ada urutan logis tentang bagaimana sesuatu terjadi. Teks cerita fantasi adalah sebuah tulisan karangan yang

14 Cerita Pendek Persahabatan, Ibu, Keluarga/ Foto Getty Images/iStockphoto/Jub Job Jakarta - Apakah Bunda sering menghabiskan waktu bersama Si Kecil dengan membacakan buku atau mendongengkan sebuah cerita? Kumpulan cerita pendek mengenai kehidupan, ibu, pendidikan, persahabatan, dan keluarga mengandung banyak pesan moral Si Kecil. Aktivitas membaca atau mendongengkan cerita kepada anak bisa menjadi upaya Bunda untuk membangun bonding yang lebih kuat dengan Si Kecil. Selain itu, rutinitas tersebut juga memberikan banyak manfaat bagi anak-anak. Perbendaharaan kosa kata anak-anak akan semakin meningkat seiring dengan rutinnya Bunda membacakan buku atau mendongengkan cerita. Pola berpikir anak-anak juga akan semakin terasah ketika mereka mendengar atau membaca cerita. Cerita-cerita yang dibawakan tak mesti harus cerita panjang dengan puluhan halaman layaknya sebuah novel. Bunda dapat memperkenalkan cerita-cerita pendek kepada Si Kecil. Cerita pendek atau cerpen juga banyak mengandung pesan moral yang dapat Bunda ajarkan kepada Si Kecil sejak dini. Lantas, apa sajakah kira-kira cerita pendek yang dapat Bunda bacakan kepada Si Kecil? Haibunda telah merangkum cerita-cerita pendek beragam tema yang dapat menjadi referensi pilihan Bunda berikut ini. Pengertian dan cara membuat cerita pendek Sebelum mengetahui beragam cerita pendek dan pesan moralnya, alangkah lebih baiknya Bunda mengenal terlebih dahulu apa cerita pendek atau cerpen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita pendek atau cerpen adalah kisah yang ditulis singkat hingga kata yang berpusat pada satu peristiwa dan satu tokoh sehingga membentuk sebuah narasi tunggal. Cerpen merupakan salah satu genre sastra yang berbeda dengan novel atau drama. Cerita pendek biasanya dibuat dengan beragam tujuan seperti memberikan edukasi moral hingga hiburan. Pada dasarnya tidak ada aturan mengenai bagaimana menulis cerita pendek, karena masing-masing penulis pasti memiliki cara tersendiri dan ide beragam untuk menghasilkan sebuah karya yang menarik. Dikutip dari buku Cerita Pendek dan Cerita Fantasi 2021, terdapat beberapa langkah bagaimana cara menulis cerita pendek yang dapat diikuti, yaitu sebagai berikut Menentukan tema cerita. Mencari ide atau gagasan cerita. Mulai merancang rangkaian cerita. Mengembangkan alur cerita. Memberi judul cerita. Sebenarnya judul cerita juga dapat dibuat ketika penulis hendak menulis cerita pendek. Menyunting cerita misalnya untuk memberi kesalahan ejaan ataupun unsur-unsur lain di dalam cerpen. Setelah mengetahui mengenai apa itu cerita pendek dan bagaimana cara membuatnya, kini Bunda dapat mengenal lebih banyak cerita-cerita dengan beragam tema yang memiliki pesan moral dalam setiap ceritanya. Berikut cerita pendek yang dikutip dari berbagai sumber buku. 1. Cerita pendek tentang kehidupan sehari-hari Cerita pendek bahasa Indonesia tentang kehidupan sehari-hari berikut ini dikutip dari buku Kumpulan Cerita Rahasia Anak Hebat 2018 karya Firmanawaty Sutan. Mantra Sang Juara “Sudah ya, Ma.” Caki menyingkirkan susunya yang masih tersisa setengah. Mama yang sedang mengoleskan mentega ke roti memandangnya heran. “Tadi rotinya enggak habis. Sekarang susunya.” Keluh Mama. Caki memaksakan senyum, “Perutku sudah enggak muat lagi, nih, Ma.” Mama menghela napas maklum. Dia tahu, Caki hari ini akan ulangan matematika. Caki jika mau ulangan selalu begitu. Nafsu makannya mendadak seperti hilang. Untungnya setelah ulangan, nafsu makan anak tunggalnya itu akan kembali seperti biasa. “Ya, sudah. Nih, bawa roti buat bekal saja, ya. Nanti habis ulangan, kamu bisa makan.” Bujuk Mama. Caki mengangguk lemah. Pikirannya benar-benar sudah tersita ke ulangan nanti. “Kamu kan sudah belajar semalam.” Celetuk Kak Wirya di hadapannya. Mama tersenyum maklum sambil mengangkat bahu “Caki gitu, lho. Dia memang selalu begitu kalau mau ulangan.” Caki mengangguk membenarkan. “Iya, aku sudah berusaha. Tapi rasanya, kok, susah jadi juara kelas, ya.” “Kamu sudah bagus Loh, Ki. Sudah lima besar. Kan, sudah lumayan. Iya, enggak?” Mama mengingatkan. “Betul Ki.” Sahut Kak Wirya mengiyakan. Kak Wirya adalah sepupu Caki dari Bandung. Ia baru saja datang semalam. Kabarnya sih, sepupunya ini baru saja dapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri. Nah, sebelum berangkat, ia mau sekalian pamit dulu kepada Mama dan Papa Caki. “Waktu SD, Kakak malah enggak masuk sepuluh besar di kelas,” lanjut Kak Wirya. “Tapi setelah Kakak punya mantra ajaib, baru deh…” “Hah… mantra ajaib? Mau dong, Kak!” Kak Wirya tersenyum. “Nanti siang ya. Kamu sekarang kan, harus ke sekolah.” “Tapi kan, aku butuhnya sekarang, Kak.” Kata Caki tak sabar. Mama dan Kak Wirya tersenyum melihat tingkah Caki. “Nah, sekarang ilmu pembukanya dulu. Sebelum ulangan Tarik napas. Tenang. Katakan aku bisa. Jangan lupa berdoa. Itu dulu, deh.” Urai Kak Wirya. Caki mendengarkan baik-baik perkataan sepupunya itu. Dia menarik napas panjang dan tersenyum. Ting… tong… “Nah, itu, Om Agus sudah datang,” Mama mengingatkan. “Sampai nanti, ya Kak!” Caki melambaikan tangan sambil berlari kecil menuju mobil jemputannya. *** Pulang sekolah, Caki memeriksa kamar tidur tamu di lantai atas. Kosong. Sepertinya Kak Wirya belum pulang. “Ya, gimana dong. Padahal aku mau menagih janji mantra Kak Wirya.” Gumamnya. Dia ingat, dua hari lagi dia ada ulangan IPA. Akhirnya, Caki duduk saja di meja belajarnya. Dia berusaha konsentrasi, tapi rasanya masih banyak hal yang belum bisa dihafalnya dengan baik. “Sim salabim. Alakazam.” Caki gelagapan. Dicarinya sumber suara tadi. Loh, kenapa Kak Wirya sudah berpakaian seperti Aladin gitu? “Nah, minum!” Kak Wirya menyodorkan segelas air. Warnanya kelabu, keruh, seperti air hujan. Tapi yang ini lebih kental. “Apa ini Kak?” Caki mengernyit muka menerima gelas itu. Didekatinya ke hidung, huek… baunya nggak enak. Dia pun spontan menjauhkannya dari hidung. “Ayo,” desak Kak Wirya. “Huk, huk…” belum juga air terminum, Caki terbatuk. Gelagapan mencari udara segar! Caki masih terus terbatuk. Kak Wirya membantu menenangkannya. Tapi… ah sepertinya aku tadi bermimpi, bisik Caki dalam hati. Dia memperhatikan sepupunya itu. Tak ada lagi baju Aladin, seperti yang dikenakannya tadi. Cukup lama Caki terbatuk, sebelum akhirnya bisa menenangkan diri. Sepertinya tadi ia tertidur sampai dia jadi terbatuk, “Bagaimana?” tegur Kak Wirya. Caki tersipu malu. “Ayo, Kak. Katanya mau mengajarkan aku mantra.” Caki mengalihkan perhatian. “Oke, mana yang mau kamu hafalkan?” Kak Wirya membalik buku di hadapan Caki. “Sains memang banyak hafalannya, ya?” “IPS juga Kak. Bahasa apalagi. Ah, semuanya deh. Mungkin Cuma matematika yang tidak. Eh… tapi enggak juga, sih. Menghafal satuan, aku juga masih sering tertukar.” Serentetan kalimat berhamburan keluar dari mulut Caki. Kak Wirya tersenyum menanggapi. “Ini nih, Kak.” Caki menunjuk halaman buku yang akan dihafalnya. “Aku dari tadi nggak bisa menghafal alat-alat ekskresi pada manusia.” Caki memang merasa kesulitan. Ada saja hafalan yang tertinggal. Paling sering yang ketinggalan itu hati. Menurutnya, mengingat paru-paru, ginjal, dan kulit lebih mudah karena bisa dibayangkan sehari-hari. “Pahaku gatal.” Terdengar suara lirik Kak Wirya. Spontan, Caki melihat ke kaki Kak Wirya. Katanya gatal, tapi kok, tidak digaruk. Dia hanya memperhatikan buku yang dibuka Caki. Tak terlihat kalau pahanya memang gatal. “Apa Kak?” tanya Caki bingung. “Pahaku gatal,” jawab Kak Wirya singkat. “Digaruk dong, Kak. Mungkin tadi digigit nyamuk. Tapi memakai celana setebal itu, kok, masih bisa digigit nyamuk ya?” Caki heran melihat celana jin tebal yang digunakan Kak Wirya. Kak Wirya menoleh menatap Caki. Sepertinya, dia kebingungan mendengar ucapan Caki. Tangannya menunjuk ke halaman buku yang terbuka. “Ini lho, PAru-paru, HAti, KUlit, dan GinjAL bisa disingkat jadi PAHAKU GATAL.” Urai Kak Wirya. Awalnya Caki tak mengerti. Untunglah kakak sepupunya itu mengulanginya sekali lagi. Ternyata membuat singkatan dari beberapa hal yang harus dihafal bisa memudahkan. “Oh, jadi itu mantranya!” seru Caki senang. Dia kini mengerti apa yang dimaksud dengan mantra ajaib oleh Kak Wirya. Kak Wirya lalu asyik memberikan contoh-contoh mantra ajaib lainnya. Ada mantra MEVE BUMAJU SAUNEP untuk urutan planet. Ada juga mantra MEJIKU HIBINIU untuk warna-warna Pelangi. Ternyata, setiap orang bisa menciptakan mantranya sendiri-sendiri. Tidak harus sama dengan orang lain. Yang penting, mengerti dan bisa memudahkan untuk menghafal dengan baik. Cara ini juga dikenal sebagai jembatan keledai. “Memangnya mana keledainya, Kak?” celetuk Caki. “Entahlah. Tapi, yang penting cara ini bisa membantu kita menghafal apa pun dengan mudah.” “Asyik. Aku mau ah, bikin mantra yang banyak. Supaya aku bisa menjadi juara kelas.” seru Caki senang. 2. Contoh cerpen tentang persahabatan Cerita pendek kehidupan yang menceritakan persahabatan dua anak perempuan berikut dikutip dari buku 20 Cerita Manis Majalah Bobo 2016 karya Widowati Wahono. Persahabatan Bunga Matahari Semua teman di kelas tahu aku dan Vina bersahabat karib. Mereka bilang, di mana ada Rani, di situ ada Vina. Namun ada satu perbedaan besar antara aku dan Vina. Aku dari keluarga sederhana, Vina hidup berkecukupan. Untunglah, meski orang tuanya kaya, Vina tidak sombong. Vina bahkan betah main di rumahku yang sederhana. Selain bermain bersama, ada satu hal yang membuat Vina senang di rumahku. Ia sangat menyukai bunga matahari yang tumbuh di halaman belakang rumahku. Sudah beberapa kali Vina mencoba menanam bunga matahari di rumahnya, tetapi selalu gagal. Persahabatanku dengan Vina sungguh menyenangkan. Akan tetapi, aku merasa akan ada masalah besar bagi persahabatan kami. Semua berawal dari rencana Vina untuk merayakan ulang tahunnya. Tia berbisik akan memberikan kado boneka Barbie model terbaru. Caca akan memberi hadiah sepatu berlukis yang sedang trend. Sementara aku, sahabat terdekatnya, bingung akan memberikan hadiah apa. Sore itu, Mbak Ambar heran melihat uang berserakan di dekat pecahan celengan kelinciku. “Loh, kok tabunganmu diambi? Mau beli apa?” tanyanya. “Mbak, kalau seratus ribu, bisa untuk beli tas bagus, enggak?” tanyaku. Mbak Ambar meraih tas sekolahku dan memeriksanya. “Mungkin bisa, tapi tas ini masih bisa dipakai. Tidak ada yang rusak, tuh.” Kata kakakku sambil meletakkan tas itu. Tidak ada yang rusak. Itulah kebiasaan di keluargaku. Kami hanya membeli barang baru kalau barang lama sudah betul-betul rusak atau hilang. Pulang sekolah, aku mampir ke toko peralatan sekolah. Di rak tampak berjajar tas berhias kepala boneka. Juga ada buku tulis dengan kertas aneka warna, kotak pensil, rautan, penghapus, dan penggaris. Semuanya lucu dan menarik. Aku memeriksa harga yang ditempel di sebuah tas yang sangat bagus. Uangku cukup, pikirku lega. Akan tetapi, tiba-tiba aku teringat pada tas baru yang belum sampai sebulan dipakai Vina. Tas itu jauh lebih bagus dari tas yang akan kubeli ini. Aku jadi ragu dan membatalkan niatku membeli tas itu. Sampai di rumah, Mbak Ambar tampak sedang bergegas memasukkan beberapa barang ke dalam tas. “Nenek sakit. Mbak akan mengantar tas ini ke stasiun. Kamu jaga rumah ya.” Keesokan paginya, Vina mengingatkan kami semua agar tidak lupa datang ke rumahnya sore nanti. Apa yang harus aku lakukan? Aku tak bisa ikut pesta tanpa kado. Saking bingungnya, tanpa sengaja aku mengeluh pelan dengan dahi berkerut. Vina menoleh, “Kamu sakit ya?” tanyanya cemas. Ini memberiku ide. Aku mengangguk sambil menampilkan wajah orang sakit perut. Vina segera mengantarku ke UKS. Baru kali ini aku berbohong kepadanya. Aku betul-betul merasa bersalah, tetapi aku tak punya alasan lain untuk tidak datang ke pestanya. *** Jam di ruang tengah berdentang. Saat ini tepat pukul 5 sore. Pasti teman-teman sedang bertepuk tangan, menyambut Vina meniup lilin berbentuk angka 10. “Maafkan aku, Vina. Aku tak punya kado untukmu.” Bisikku sambil mengusap-usap bunga matahari. Langkah kaki Mbak Ambar mengagetkanku,” Ran, bantu Mbak memindahkan tanaman di pot-pot ini ya,” ujarnya sambil mengeluarkan pot-pot kecil dan 2 keranjang rotan. “Aku mau memberi hadiah untuk Bu Ning, guru les matematikaku.” “Aneh, hadIah kok tanaman. Memang pantas?” tanyaku. “Loh, kenapa tidak? Bu Ning suka bunga. Bunga potong, kan, cepat layu. Ini lebih awet.” Terlihat dua pot yang tersisa aku tanami pohon bunga matahari kecil. Kedua pot itu aku susun di keranjang rotan, lalu ku bungkus plastik dan ku hiasi dengan pita besar. Mirip parsel. Besok aku bisa mengantar kado ini ke rumah Vina, pikirku. Esok paginya, aku sudah meletakkan keranjang rotan itu di atas sepedaku. Tiba-tiba mobil Vina berhenti di depan rumahku. “Hei, kau sudah sembuh? Aku khawatir sakitmu parah.” Seru Vina sambil turun dari mobil. Aku tersenyum, “Aku baru mau mengantar kado ini. Belum terlambat, kan?” Vina menjerit kegirangan. Digendongnya keranjang berpita itu. “Wah, kok tau, sih, kalau aku ingin bunga matahari?” Aku senang melihat sahabatku kegirangan. Apalagi melihatnya begitu rajin merawat kedua pohon itu. Anehnya keduanya lalu tumbuh subur dan berbunga. Bahkan ketika akhirnya Vina pindah ke kota lain, ia membawa biji-biji bunga itu untuk ditanam di rumahnya yang baru. Suatu hari, bunyi sepeda motor menderu di depan rumah. Pak Pos menyerahkan sebuah paket untukku. Tak sabar aku buka. Sebuah lukisan dan selembar kartu. Aku bukan tukang kebun yang pintar. Karena itu, aku khawatir jangan-jangan bunga matahari hadiahmu akan mati. Agar abadi, aku coba melukisnya. Lukisan tidak akan mati, meskipun cuaca dan musim berganti. Begitu pula persahabatan kita. Takkan putus meskipun tahun-tahun berlalu dan mengantarkan kita menjadi dewasa. Mataku berkaca-kaca. Ah Vina. 3. Cerita pendek atau cerpen terbaik Cerita pendek terbaik yang penuh pesan moral berikut dikutip dari buku 20 Cerita Manis Majalah Bobo 2016 karya Marya Margareta Erawati. Sepatu Ditukar Makanan “Lalalalalala….” Terdengar senandung Nini di suatu sore yang cerah. Sesekali ia berlari kecil sambil melompat ceria. Hari ini Nini bergembira karena dia berulang tahun. Mamanya tadi menghadiahkan uang seratus ribu rupiah, sesuai permintaannya. Nini ingin membeli sepatu dengan uang tersebut. Nini memang sudah lama ingin membeli sepatu merah muda. Sepatu itu terpajang di etalase toko dekat rumahnya. Sepulang sekolah tadi, Nini melihat tulisan potongan harga di toko itu. Wah, Nini tambah bersemangat menuju toko sepatu itu. “Nah tinggal menyeberang jalan, sampai deh! Tunggu, ya, sepatu, sebentar lagi kau akan menjadi milikku.” Kata Nini dalam hati sambil tersenyum. Baru saja ia akan menyeberang, tiba-tiba ada yang menarik ujung bajunya. “Kak, minta Kak….. Hari ini saya belum makan.” Terdengar suara lirik anak laki-laki. Nini menoleh. Tampak seorang anak laki-laki berwajah sedih dan lesu. Badannya kurus, hanya ditutupi kaos tipis dan celana pendek kumal. Kakinya pun tak beralaskan apa-apa. Nini melihat anak itu dengan iba. Tetapi ia ingin segera pergi ke toko sepatu, takut sepatu itu dibeli oleh orang lain.“Oh ya, aku kan punya uang lima ribuan untuk beli es krim,” gumam Nini. Tangannya langsung merogoh saku bajunya. Buru-buru ia memberikan uang itu kepada anak laki-laki itu. Ketika menerima uang itu, wajah anak itu berubah gembira. “Terima kasih, Kak!” “Ya!” teriak Nini sambil menyeberang jalan. Setibanya di depan toko sepatu, Nini segera masuk. Matanya langsung melihat sepasang sepatu merah muda berpita. “Nah, ini dia yang kucari.” Kata Nini gembira, sambil membawa sepatu merah jambu itu ke kasir. Akan tetapi, setiba di depan kasir, Nini tak bisa menemukan uangnya. Dengan gugup, diperiksanya semua kantong di bajunya, tetapi nihil. Dengan wajah merah karena malu, Nini akhirnya berkata kepada petugas kasir, “Maaf Mbak, saya enggak jadi beli.” Nini berjalan keluar toko dengan perasaan kecewa. Di depan toko, ada dua anak laki-laki yang menunggu Nini. Salah satunya adalah anak pengemis tadi. “Kakak!” sapa anak yang lebih besar sambil menghampiri Nini. “Terima kasih banyak, Kak! Kakak baik sekali memberikan uang seratus ribu kepada adik saya. Uang ini akan kami pakai untuk membeli makan selama beberapa hari. Juga untuk membeli obat Ibu. Sudah dua hari ini, Ibu kami sakit. Ayah kami sudah lama meninggal. Terima kasih banyak ya, Kak, terima kasih. Semoga Tuhan membalas kebaikan Kakak.” Sahut anak itu sambil menundukkan kepalanya berkali-kali. “Ooh… yaa…” sahut Nini sambil terbengong-bengong. Kemudian kedua anak itu pergi bergandengan meninggalkan Nini yang masih tertegun. Beberapa saat kemudian, Nini tertawa sendiri. “Ternyata yang aku kasih tadi itu seratus ribuan, bukan lima ribuan. Pantas saja seratus ribuanku tidak ada! Hahaha…” Entah mengapa, perasaan kecewa Nini tadi langsung hilang, kini ia malah sangat gembira. Bahkan lebih gembira daripada saat ia menerima uang itu dari Mama tadi. Setiba di rumah, Nini segera memeluk mamanya. “Terima kasih ya, Ma. Selama ini Mama sudah baik pada Nini.” Kata Nini sambil tersenyum. Mama yang sedang memasak di dapur, jadi bingung. “Loh, ada apa, Sayang? Mana sepatu merah mudanya?” “Sudah aku tukar dengan makanan dan obat, Ma.” Kata Nini sambil tertawa. Mama bertambah bingung. Kemudian Nini menceritakan kejadian tadi. “Menerima itu menggembirakan. Namun, memberi ternyata jauh lebih menggembirakan hati ya, Ma.” Lanjut Nini. “Ah, anak Mama ini. Bertambah usia, ternyata semakin bijaksana.” puji Mama sambil mengusap lembut rambut Nini. 4. Cerita pendek fantasi Cerita pendek fantasi berikut dikutip dari buku Kumpulan Cerpen Anak Payung-payung Impian 2017 karya Yosep Rustandi. Ransel Ajaib Ibu Toti adalah guru di Sekolah Pelangi. Semua murid sangat mencintainya. Karena Bu Toti ramah, penyayang, menerangkan pelajaran apapun gampang dimengerti, dan mempunyai ransel Ajaib. Ratri juga menyayangi Ibu Toti. Ratri baru sebulan pindah ke Sekolah Pelangi. Tapi Ratri tidak percaya kalau Bu Toti mempunyai Ransel Ajaib. “Tidak mungkin ada ransel Ajaib yang bisa mengeluarkan banyak benda.” Kata Ratri. “Kalau tidak percaya, ikut saja bila berjalan-jalan di tepi hutan,” timpal Asih, teman sebangku Ratri. Bu Toti sering mengajak jalan-jalan murid-muridnya. Dia menerangkan ilmu pengetahuan sambil langsung melihat alam. Bila jalan-jalan, Bu Toti selalu membawa ransel gendong ajaibnya. Ransel berwarna pink muda yang lucu. Di depannya digantung boneka monyet yang sedang tersenyum. Waktu jalan-jalan ke perkampungan di tepi hutan, Bu Toti memberikan hadiah kepada saja yang ditemuinya. Ada yang diberi mi instan, susu bubuk, beras, tepung terigu, cangkul, baju, dan benda lainnya. Semua benda yang diberikan itu dikeluarkan dari ransel gendongnya. “Anak-anak, kita beristirahat di sini. Kita duduk melingkar,” kata Bu Toti setelah memasuki hutan. “Tapi sebelum kita makan, ada yang ingin diberi bagian terlebih dahulu.” Bu Toti mengeluarkan banyak buah-buahan. Ada apel, pisang, pepaya, pear, jeruk, dan semangka. Tiba-tiba bermunculan banyak binatang. Ada kelinci, rusa, kura-kura, monyet, burung, dan entah apa lagi. Ratri terkejut dan takut. “Tenang saja, itu teman-teman Bu Toti, teman-teman kita juga,” kata Asih. Setelah binatang itu pergi, Bu Toti mengeluarkan makanan dan minuman lagi. Setiap siswa mendapatkan sebungkus nasi dan lauknya, sebotol minuman mineral, dan sebuah buah-buahan. Ratri takjub melihatnya. Ransel Bu Toti memang benar-benar ajaib. Menjelang siang mereka pulang. Di perjalanan pulang, Bu Toti menghampiri Ratri. “Ratri tidak usah heran dengan ransel Ibu.” Kata Bu Toti seperti tahu apa yang ada di pikiran Ratri. “Ini adalah ransel ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu menakjubkan. Semakin kita memberikannya kepada orang lain, kepada makhluk lainnya di dunia ini, bukannya menjadi habis, tapi malah semakin banyak.” Ratri tersenyum. “Makanya, Ratri harus pintar, banyak membaca, banyak belajar,” sambung Bu Toti. Ratri memeluk Bu Toti. Dia berjanji akan belajar sungguh-sungguh, membaca sebanyak-banyaknya. Dia ingin mempunyai ransel pengetahuan yang ajaib. Dia ingin menjadi orang pintar yang membagikan ilmu pengetahuannya dengan bijaksana. 5. Cerpen jenaka atau lucu Contoh cerita pendek lucu berikut dikutip dari buku 100 Kisah Jenaka untuk Anak Muslim 2019 karya Gamal Kamandoko. Bukan untuk Aku Mamat berlibur ke rumah neneknya di desa. Kedatangan Mamat disambut dengan sukacita oleh neneknya. Agar cucunya betah, nenek Mamat memperlakukan Mamat dengan istimewa. Untuk makan Mamat, neneknya menyediakan makanan yang enak-enak. Sebelum Mamat tidur, neneknya mendongeng. Setelah Mamat tidur, neneknya tetap terjaga di dekat Mamat untuk menjaga Mamat dari gigitan nyamuk. Pokoknya, nenek Mamat memperlakukan Mamat dengan istimewa. Suatu pagi nenek Mamat menyediakan sarapan. Menunya nasi goreng, dua potong ayam kampung goreng, pisang, dan segelas air putih. Nenek Mamat juga menunggui cucu kesayangannya itu saat sarapan. "Bagaimana, Mat, masakan Nenek enak?" "Wah, enak sekali, Nek." puji Mamat yang membuat neneknya senang. "Nasi goreng bikinan Nenek enak banget. Ayam gorengnya enak banget. Pokoknya semuanya enak banget." "Kalau kamu di rumah, bagaimana dengan sarapanmu?" "Kadang istimewa dan kadang juga biasa-biasa saja, Nek." jawab Mamat jujur. "Tergantung keuangan ibu, kan, Nek?" Nenek Mamat tersenyum dan mengelus-elus rambut Mamat. "Tapi kalau Mamat sedang sarapan di rumah, ibu selalu membuat satu gelas susu, dua lembar roti bakar, dan dua butir telur setengah matang," jawab Mamat. Nenek Mamat menganggukan kepala. Keesokan harinya, Mamat terheran-heran dengan menu sarapan yang disediakan neneknya. Di meja makan telah tersedia dua lembar roti bakar, dua butir telur ayam kampung setengah matang, dan satu gelas susu. "Kenapa Mat?" nenek Mamat terkejut karena dilihatnya Mamat kurang suka dengan sarapan yang sudah ia sediakan. "Bukankah sarapan seperti ini yang biasa kamu makan di rumah?" "Nek," kata Mamat, "yang biasa sarapan dengan dua lembar roti bakar, dua butir telur ayam kampung setengah matang dan satu gelas susu itu ibu! Bukan Mamat, Nek!" 6. Cerita pendek tentang pelajar atau pendidikan sekolah Cerita pendek pelajar yang mengisahkan mengenai dua anak sekolah berikut ini dikutip dari buku 20 Cerita Manis Majalah Bobo 2016 karya Kemala P. Surat Bu Guru Merah padam wajah Iin ketika melihat Reza merobek-robek surat itu di hadapannya. Ingin rasanya ia menampar anak itu. Tapi dia tak punya keberanian. Cepat-cepat ia membalikkan tubuhnya. Berlari ke luar tanpa mengucapkan apa-apa. Ia kesal. Ia marah. Tapi kepada siapa? Tadi pagi ketika Bu Guru mengabsen, beliau mengeluh. “Lagi-lagi Reza tidak masuk. Ini sudah hari kedua. Siapa yang tahu ke mana dia?” tanyanya. Tak seorang pun menjawab. “Siapa yang tinggal dekat dengan rumah Reza?” tanya Bu Guru lagi. “Iin, Bu!” sahut Meta. “Kalau begitu sepulang sekolah nanti mampir ke kantor. Ibu mau menitipkan surat untuk orang tua Reza.” Kata Bu Guru kepada Iin. Iin tidak berani menolak, meskipun sebenarnya ia enggan melakukan tugas itu. Rumahnya memang berdekatan dengan rumah Reza. Bahkan persis berada di belakangnya. Untuk menuju rumahnya, Iin harus melalui gang yang tertelak di sebelah kiri rumah Reza. Jadi setiap pergi dan pulang sekolah, ia selalu melewati rumah Gedung yang bagus itu. Hanya saja gerbang masuk rumah Reza berada di sisi jalan yang lain. Iin perlu memutari jalan itu untuk ke rumah Reza. Akan tetapi, bukan itu alasannya tak pernah mampir ke sana. Iin merasa agak segan pada anak itu. Reza juga selalu bersikap acuh tak acuh bila Iin lewat di samping rumahnya. “Sudah disampaikan suratnya?” tanya Bu Guru keesokan harinya. Iin mengangguk. Tak berani ia menceritakan hal yang sebenarnya. “Tapi mengapa Reza belum juga masuk sekolah?” tanya Bu Guru lagi. “Apa dia sakit?” Iin menggeleng. “Kalau begitu, tolong berikan surat Bu Guru kepada orang tuanya sepulang sekolah nanti. Mungkin surat yang kemarin belum sempat mereka baca.” Kata Bu Guru. Iin mengeluh dalam hati. Lagi-lagi dia tidak punya keberanian untuk menolak. Kini pun kakinya gemetaran saat dia melangkah memasuki halaman rumah Gedung yang bagus itu. “Surat lagi?” tegur Reza yang sedang asyik bermain dengan anjingnya. “Sini biar ku robek.” Sesaat Iin kaget mendengar sambutan Reza. Ia tersinggung. Rasa marahnya timbul sehingga lupa pada ketidakberaniannya. “Sombong!” katanya geram. Dilemparnya surat Bu Guru ke kaki Reza. “Tuh! Robek-robek sepuasmu. Agar besok aku lagi yang disuruh mengantar surat ketiga ke sini. Apa kamu tidak tahu kalau waktu ku terbuang gara-gara surat itu? Aku harus membantu ibuku, tahu! Orang tuaku tidak kaya. Karena itu, ibuku harus berjualan agar aku bisa sekolah. Tak seperti kamu. Kamu masih sanggup cari sekolah lain kalau kamu dikeluarkan dari sekolah kita. Orang tuamu, kan, kaya. Bisa membayar berapa saja untuk membayar sekolahmu!” tanpa Iin sadari ia sudah menangis tersedu-sedu. Reza terpaku mendengarnya. Dia tidak mengerti mengapa Iin bersikap seperti itu. Dia lebih tidak mengerti lagi ketika Iin tiba-tiba lari meninggalkan rumahnya. Hatinya jadi tidak enak. Semalaman dia tidak tidur. Bayangan Iin yang menaNgis sesudah berteriak-teriak tadi terus mengganggunya. Iin juga tidak bisa tidur semalaman. Dia menyesal karena telah melampar surat itu ke kaki Reza. Seharusnya ia menyerahkan surat itu langsung kepada orang tua Reza. Bukan membiarkan Reza merobek-robeknya. Apa yang harus dikatakannya nanti kepada Bu Guru, bila beliau menanyakan surat itu? Ah…. Iin jadi enggan ke sekolah. Pagi ini dia sengaja bangun berlambat-lambar. “Sudah siang, In. biar Ibu saja yang mengatur pisang itu. Kau berpakaianlah.” Kata Ibunya yang sedang menggoreng pisang. Iin menggeleng lemah, “Saya tidak sekolah, Bu.” Sahutnya dengan suara setengah berbisik. “Tidak sekolah?” dahi Ibunya berkerut. “Kenapa? Ada rapat guru lagi?” Iin menggeleng, pipinya memanas. Tidak enak rasanya mengatakan hal yang sebenarnya pada ibunya. Selama ini ibunya telah berusaha keras agar dia dan adik-adiknya bisa bersekolah dengan baik. Penghasilan ayahnya sebagai pegawai kecil tentu tidak mencukupi. Itu sebabnya ibunya menitipkan pisang goreng dan kue-kue di warung-warung yang ada di sekitar rumah mereka. ibunya juga menjual keripik singkong dan kacang bawang. Karena itu, Iin hampir tidak punya waktu untuk bermain. Ia harus membantu ibunya mengiris singkong dan mengupas kacang. Sebelum berangkat sekolah dia menitipkan jualan ibunya dulu di warung. Itu pula yang membuat dia selalu merasa rendah diri bila berhadapan dengan Reza. “Mbak Iin dijemput temannya.” Lapor adiknya. “Siapa?” tanya Iin heran. Tidak biasanya temannya menjemput untuk berangkat bersama ke sekolah. “Wah kau belum siap? Sudah pukul setengah 7, nih.” Sebuah suara di belakangnya mengejutkan Iin. Iin menoleh dan… termangu. Reza telah siap dengan seragam dan tasnya. “Maafkan sikapku kemarin, In. setelah kupikir-pikir, aku memang salah. Kupikir orang tuaku tidak akan tahu karena mereka sedang berada di luar kota. Aku tidak sadar kalau perbuatanku itu telah menyusahkan kamu.” Kata Reza malu-malu. Mendengar pengakuan Reza, Iin tersenyum senang. Kini dia bisa sekolah dengan tenang tanpa harus memikirkan soal surat kemarin. “Syukurlah kalau kau akhirnya mau sekolah.” Katanya lega. “Itu sebabnya aku ke sini menjemputmu.” Sahut Reza. “Menjemputku? Bisanya kau diantar mobil.” Iin heran. “Mulai hari ini aku akan jalan kaki bersamamu. Masih sibuk, ya?” Reza berjongkok di dekat Iin yang masih mengatur piring di atas nampan. “Sini kubantu. Kau berpakaian saja.” Reza ikut mengatur pisang goreng itu meskipun Iin dan ibunya berulang kali melarang. Akhirnya mereka membiarkan saja karena Reza nampak senang melakukannya. “Di rumah, aku tidak punya teman. Tidak punya kesibukan. Aku janji akan sering datang ke sini untuk membantumu. Tapi kau juga harus janji padaku,” kata Reza. “Janji apa?” “Janji akan membantuku mengejar ketertinggalan selama aku bolos. Mau, kan?” pinta Reza. Iin mengangguk. Diam-diam dia merasa bahagia karena kini Reza telah berubah. Semoga Reza dapat menjadi anak yang begruna di kemudian hari. 7. Cerpen tentang moral kehidupan Cerpen penuh dengan pesan moral berikut ini dikutip dari buku Antologi Cerpen Anak Coretan Pena 2021 karya Rinah Handaiyani. Anoa dan Anak Penggembala Di desa kecil dan terpencil hiduplah keluarga sederhana yang tinggal di ujung desa tepi sungai. Keluarga La Balawa itulah sebutan mereka. Sehari-hari mereka hanya menghabiskan waktu untuk berkebun dan mencari kayu bakar untuk memasak dan dijual ke pasar. La Balawa adalah kepala rumah tangga yang bekerja merantau mengikuti kapal laut, ia meninggalkan Wa Rimba istrinya dan satu anak yang bernama La Hane. La Hane adalah anak yang penurut, setiap hari dia membantu ibunya berkebun dan pergi mencari kayu bakar. Suatu hari, ibunya menyuruh La Hane utnuk pergi mencari kayu bakar di tepi hutan ujung desa. "Hane... Oh La Hane." Panggil Wa Rimba. "Iya Ibu." Jawab La Hane. "Coba kau pergi cari kayu bakar untuk dijual dan buat kita pakai memasak." Ujar ibu La Hane. La Hane pun bergegas pergi ke hutan, jarak antara rumah mereka dengan hutan hanya sekitar satu kilometer. Selain anak yang penurut, La Hane juga adalah anak yang kuat, ia mampu memikul kayu dengan kedua pundaknya tanpa merasa lelah meskipun harus pulang balik antara hutan dan rumahnya. Kali ini tampak tak seperti biasanya, saat sedang mencari kayu bakar, La Hane melihat ada seekor Anoa betina yang terjerat perangkat pemburu hutan. Awalnya La Hane tidak menghiraukannya dan sibuk memotong kayu, tapi tiba-tiba, "Tolong.... Tolong aku." Tangis Anoa dalam keaadaan kaget "Siapa itu?" tanya La Hane. "Tolonglah aku wahai anak yang baik hati, bantulah aku melepaskan jeratan ini." Jawab Anoa. "Ka-kau Anoa bisa berbicara?" tanya La Hane. "Tolonglah aku, jeratan ini sakit sekali. Janganlah takut." Jawab Anoa. La Hane terdiam sejenak melihat Anoa tersebut, La Hane tidak tega melihat Anoa yang telah merintih kesakitan akibat tali jeratan pemburu hutan tersebut. la Hane pun membantu Anoa tersebut. Tetapi saat ingin membuka tali jeratan, pemburu datang untuk melihat perangkapnya. "Astaga pemburu datang!" ujar La Hane. "Anoa aku akan menyelamatkanmu tetapi tunggulah sebentar, pemburu itu datang." Ujar La Hane lagi. La Hane pun bersembunyi di balik daun lebar dan pohon-pohon. "Waahhh.... Anoa ini sudah masuk perangkapku." Ujar pemburu. "Ayah... ayah... kemarilah. Ayo lihat ke sini. Ada Anoa yang sangat besar!" teriak anak pemburu. "Benarkah? Anoa besar telah masuk perangkap kita?" jawab pemburu. "Benar Ayah! Cepatlah sebelum Anoa itu berhasil kabur," ujar anak pemburu. "Iya, tunggulah di situ. Hahaha, hari ini aku menghasilkan banyak uang." "Hei Anoa tunggulah kau di sini, sebentar lagi giliranmu," ujar pemburu. Pemburu sangat senang dan tampak girang karena hasil buruannya. Setelah pemburu pergi untuk mengecek buruannya yang lain di salah satu perangkapnya, La Hane bergegas pergi ke tempat Anoa tadi. Hari sudah semakin siang, La Hane belum juga pulang, ibunya menjadi sangat khawatir. "Dimana anakku ini sudah siang belum pulang juga?" ujar Wa Rima dengan nada cemas. La Hane membuka tali perangkap dengan cepat dan berhati-hati agar tidak ketahuan oleh pemburu dan Anoa tidak merasa kesakitan. Dan La Hane pun berhasil membuka perangkap tersebut. "Anoa ikatanmu sudah terlepas sekarang, pergilah kau," ujar La Hane. "Aku akan ikut denganmu, rawatlah aku dengan baik maka hidupmu akan berubah," jawab Anoa. "Ta-tapi...," tiba-tiba La Hane memotong pembicaraan. "Ayolah cepat bawa aku ke rumahmu, sebelum pemburu itu datang dan menangkapku lagi." "Iyaa baiklah. Ayo segera ikuti aku." La Hane dan Anoa berjalan keluar dari hutan, hari sudah sore dan mereka pun tiba di rumah. Alangkah terkejutnya ibu La Hane melihat Anoa yang dibawa oleh anaknya. "Hane, Anoa siapa ini?" tanya Wa Rimba. "Ibu, Anoa ini ku tolong dari perangkap pemburu dan dia kesakitan akibat perangkapnya, Anoa ini akan dibunuh dan dijual," jawab La Hane. "Jadi apakah kita rawat saja Anoa ini Sambil menunggu jikalau tiba-tiba pemiliknya mencarinya." "Iya Ibu, kita rawat saja, lagi pula Anoa ini ku dapatkan dari hutan, jadi tidak mungkin ada yang memilikinya," jawab La Hane. "Sudahlah kalau begitu sekarang kau makan dulu, ibu akan menyimpan Anoa ini di belakang rumah kita," ujar Wa Rimba. Setelah Anoa tersebut dirawat dan dipelihara oleh La Hane dan ibunya, kehidupan mereka berubah. La Hane menjadi seorang anak pengembala Anoa dan semua Anoa mereka tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Sehingga ayah La Hane tidak perlu lagi pergi merantau dan sibuk mengurus Anoa bersama keluarganya. 8. Contoh cerita pendek atau cerpen tentang motivasi Cerita pendek anak yang penuh motivasi berikut ini dikutip dari buku Cerita Anak Hebat 2017 karya Verena Mumtaz dan Ferlina Gunawan. Bola Voli Seta "Smash!" Dio dan timnya makin bersemangat mengalahkan lawan. Dio men-smash bola, lawan tidak siap menerima bola Dio, hingga bola jatuh ke daerah lawan. Penonton bersorak ketika tim Dio dinyatakan menang. Namun Seta kesal melihat itu semua. Ia membayangkan dirinyalah yang men-smash bola itu. Ini semua gara-gara Kak Tia, desahnya. Pertandingan telah usai. Para pemain yang dulunya adalah tim Seta, berkerumun di bawah pohon. Mereka menceritakan pengalaman mereka ketika bertanding. Seta mendengarkan dengan hati sedih. Ia menyesal mengapa Allah menakdirkannya menjadi orang cacat. Dan sedihnya lagi, ia tidak bisa bercerita seperti mereka. Seta pulang dengan langkah gontai. Andai saja dia tahu akan terjadi kecelakaan waktu itu, pasti dia akan menolak ajakan Kak Tia melihat sirkus. Kecelakaan itu merenggut kakinya sampai lutut. Sejak itu, bola voli hanya menjadi kenangan bagi Seta. Tak ada lagi sorak-sorai meneriakkan namanya ketika mencetak skor. Seta merasa menjadi anak yang tak berguna. Tidak bisa bermain dengan teman-temannya, tak bisa berlari dengan gesit. Kini hidupnya bergantung pada kruk penyangga kakinya. "Ada apa, Seta? Kok cemberut?" Kak Tia menyambut kedatangan Serta serta mengurungkan niatnya masuk rumah. Ia memilih duduk di teras. "Enggak, kok." Jawab Seta dengan wajah kesal. "Kamu pasti sedih karena tidak bisa bermain voli lagi." Seta hanya terdiam, lalu tidak bisa membendung air matanya. "Seta, maafkan Kak Tia ya? Tetapi Kak Tia yakin Seta bisa menjadi orang yang sukses meski pakai kruk. Ada banyak orang yang tidak sempurna bisa sukses. Kalaupun Seta tidak bisa bermain voli lagi, mungkin Seta bisa menjadi wasitnya." Hibur Kak Tia. Seta memandang Kak Tia. Dia semakin kesal melihat wajah kakaknya. "Ini semua gara-gara Kakak!" jerit Seta. Seta berdiri lalu masuk ke rumah. *** Kini Seta lebih suka melihat pertandingan voli, tidak hanya dari lapangan tetapi juga di televisi. Ketika ia melihat wasit bola voli hanya berdiri di samping net sambil mengawasi jalannya pertandingan, terbesit dalam hati Seta untuk menjadi wasit juga. Sejak itu, Seta mulai mengamati kerja wasit ketika pertandingan, membaca aturan permainan, dan lebih jeli melihat kapan bola jatuh ke daerah lawan dan menambah skor. Dia juga membaca informasi di internet, dan kadang Seta berbicara sendiri ketika melihat teman-temannya berlatih, seakan dia wasit yang andal. Pada suatu ketika, Andi tidak masuk. Andi yang setiap hari menjadi wasit mendadak pindah ke luar kota. Teman-teman dalam tim kebingungan mencari wasit. Kelompok mereka sudah pas, dan menjadi wasit pun tidak semua orang bisa. "Bagaimana ini?!" kata Nizar khawatir. "Iya, kalau tidak ada wasit, kita tak bisa latihan..." ujar Fandi. Anggota tim bola voli itu bingung, jadwal yang telah mereka rencanakan terancam batal, padahal seminggu lagi mereka akan bertanding. "Aku bisa menggantikan Andi," kata Seta penuh percaya diri. Teman-teman Seta menoleh ke arah Seta dengan tidak percaya. "Mana mungkin kamu bisa?" tanya Dio. "Wasit harus adil. Wasit juga harus paham aturan permainan seperti kapan bola dikatakan masuk, dan setiap pemain harus bermain sesuai tugasnya, seperti tasser yang tidak boleh men-smash bola," jelas Seta meyakinkan. Teman-teman terhenyak mendengar penjelasan Seta. Akhirnya mereka menerima Seta menjadi wasit. Dio memberikan peluit kepada Seta dengan ragu. Berkat bantuan Dio, Seta dapat naik ke panggung kecil di samping net. Ia mengawasi permainan teman-temannya dengan saksama. Mereka menyukai Seta karena ia wasit yang adil. Seta merasa senang karena meski tidak bermain, ia bisa menjadi bagian dari permainan voli. Sekarang Seta tak lagi menyesali kemalangannya. Bahkan ia sangat bersyukur, Kak Tia benar, meski tidak menjadi pemain, aku bisa menjadi wasitnya, batin Seta. 9. Contoh cerpen keluarga Contoh cerita pendek kehidupan yang bercerita tentang sebuah keluarga berikut dikutip dari buku 20 Cerita Manis Majalah Bobo 2016 karya Nur Ayati. Kado Buat Keluarga Hari ini Titin kelihatan murung. Lia, teman sebangkunya jadi heran. "Minggu depan aku ulang tahun. Aku ingin sekali dirayakan. Tetapi Ayah sedang tidak punya uang. Dan kata Ibu, kalaupun ada uang, akan digunakan untuk biaya adikku masuk sekolah." Jawab Titin. "Loh, orang tuamu benar, kan?" ujar Lia. Titin mengangguk berat, ia tahu bahwa itu betul, tetapi ia ingat saat ia datang ke pesta ulang tahun Lia. Meriah sekali. Rumah Lia dihias warna-warni. Ada kue ulang tahun dengan krim warna-warni juga. Lia menerima banyak kado. Temannya itu tampak sangat senang. Nah, inilah yang sangat diharapkan Titin. Kalau ulang tahunnya tak dirayakan seperti itu, rasanya tak mungkin ia mendapat banyak kado berwarna-warni. Selama di kelas, Titin tidak bisa konsentrasi belajar. Lia berusaha menghibur temannya. Sepulang sekolah, Lia mengajak Titin mampir ke rumah tantenya. Ia ingin mengembalikan buku yang dipinjam mamanya. Di tengah perjalanan, Lia berkata, "Bagaimana kalau acara ulang tahunmu dirayakan di rumahku saja? Pasti mama dan papa senang," ujar Lia. Tentu saja, Titin kaget dan senang. Tetapi setelah berpikir sejenak, ia menolak tawaran Lia. Titin tidak mau merepotkan keluarga Lia. Lagipula, orang tua Titin pun pasti tidak setuju. "Buku apa, sih, yang dipinjam mamamu?" tanya Titin kemudian, berusaha mengalihkan perhatiannya. "Buku kerajinan tangan dari bahan bekas. Bagus-bagus deh. Cara membuatnya juga mudah." Jawab Lia sambil memperlihatkan buku tantenya. Titin senang sekali melihat berbagai hasil kerajinan tangan yang ada di buku itu. Tiba-tiba ia mendapat ide yang cemerlang. "Lia, boleh aku pinjam buku ini?" tanya Titin. Lia berpikir sejenak. "Mmm, sebaiknya buku ini kita antar dulu ke rumah tanteku. Nanti di sana kamu bisa meminjamnya pada tanteku," ujar Lia kemudian. Titin setuju. Tentu saja, tante Lia mau meninjamkan buku itu kepada Titin. Esok harinya, pulang sekolah, Titin langsung masuk kamar. Ia lalu sibuk mengumpulkan kain-kain bekas dan beberapa botol bekas air mineral. Ia juga membolak-balik halaman buku kerajinan tangan milik tante Lia. Sepanjang hari Titin berada di kamar. Ia hanya keluar jika ingin makan atau ke kamar kecil. Wajah Titin tampak begitu ceria. Ibu Titin agak bingung. Ia mengira Titin akan bersedih karena ulang tahunnya tidak dirayakan, tetapi Titin kelihatan begitu gembira. Dengan cemas, Ibu membuka pintu kamar Titin pelan-pelan. Oo, tampak Titin sedang menggunting-gunting kain warna-warni dan menempelkannya di beberapa botol kosong. Ibu pikir Titin sedang mengerjakan tugas prakarya sekolah. Ia membiarkan Titin dengan kesibukannya. Tak terasa waktu terus berjalan. Hari ulang tahun Titin pun tiba. Pulang sekolah, Titin agak kecewa karena ia tidak melihat kue ulang tahun dan hiasan warna-warni di rumahnya. Tetapi Titin berusaha berbesar hati. Bahkan Titin kini merasa bahagia karena ia tidak merepotkan orang tua. Ia juga senang karena adiknya akan segera masuk sekolah. Ah, pasti adikku lucu sekali di hari pertama sekolahnya, gumam Titin. Malam harinya, Titin meminta Ayah, Ibu, dan Adik berkumpul di ruang tamu. Setelah semua berkumpul, Titin meminta semua berdoa untuk kebahagiaan keluarga. Titin lalu masuk ke kamarnya dan kembali ke ruang tamu sambil membawa 3 bungkusan. "Ini untuk Ayah, ini untuk Ibu, dan ini untuk Adik." Titin memberikan tiga buah bungkusan. Adik Titin girang sekali. Ia langsung membuka bungkusan itu. "Oho, boneka beruang. Lucu sekali. Terima kasih, Kak." Ucapnya sambil melompat-lompat. Ayah dan Ibu agak bingung sejenak. Mereka langsung membuka bungkusan masing-masing. Ow, Ayah mendapat wadah alat tulis. Ibu juga sangat gembira, karena mendapat wadah kosmetik. Mata Ibu berkaca-kaca. "Memang kami yang mendapat hadiah, Tin? Ini kan, hari ulang tahunmu. Seharusnya kami yang memberikan kado untukmu." Ucap Ibu. Titin tersenyum. "Hari ini hari ulang tahunku. Berarti hari bahagia buatku. Jadi aku harus membagi kebahagiaanku kepada Ayah, Ibu, dan adik kecilku. Kata guru agama di sekolah, memberi lebih baik daripada meminta. Aku tidak boleh mengharapkan kado dari orang lain. Sebaiknya aku yang memberi kado kepada orang agar ulang tahunku lebih berguna." Lanjut Titin. "Kado-kado ini aku buat dengan meniru contoh dari buku milik tante Lia." Ayah dan Ibu berpandangan penuh haru. Anak perempuan mereka begitu manis dan baik hati. "Oh ya, kebetulan tadi Ibu beli abon di pasar. Kita makan nasi goreng abon ya," kata Ibu sambil berjalan menuju dapur. "Horeee!" teriak adik Titin girang. Nasi goreng buatan Ibu enak sekali. Sebelum makan mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Ternyata hari ulang tahun Titin jadi meriah juga meskipun tidak ada kue ulang tahun dan hiasan warna-warni. 10. Contoh cerpen tentang ibu Contoh cerita pendek tentang ibu berikut ini dikutip dari buku Kumpulan Cerpen Anak Payung-payung Impian 2017 karya Yosep Rustandi. Payung-Payung Impian Ibu adalah pedagang payung. Bangunan kecil dibuat di halaman rumah. Itulah warung Ibu. Di depannya dipasang spanduk bertuliskan "Payung-payung Impian". Itulah nama warung payung Ibu. Payung warna-warni bergantungan di sekeliling tembok warung. Ada juga payung yang dibuka. Calon pembeli biasanya bergaya memakai payung sambil bercermin. Ibu memang memasang cermin besar di dinding. Pulang sekolah, aku sering menemani Ibu menjaga warung payung. "Bu, kenapa warung kita dinamai Payung-payung Impian?" tanyaku suatu hari. "Kan, itu ide dari Kinan sendiri." Jawab Ibu. Aku tersenyum mengingat pengalaman setahun lalu. Sudah 2 tahun Ibu membuka warung payung. Awalnya karena Ayah meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Beberapa bulan setelah bersedih terus, Ibu memutuskan untuk membuka warung payung. Payung berbagai ukuran, berbagai corak dan warna, dikirim dari pengrajin payung kenalan Ibu. Setiap hari Ibu membuka warung dari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore. Walau tidak ada pengunjung, Ibu selalu membuka warungnya. Aku sering bersedih bila sampai siang saat aku pulang sekolah belum ada seorang pun calon pembeli yang datang. Karenanya, setelah pulang sekolah aku sering menemani Ibu menunggui warung. Sebenarnya sejak naik ke kelas 5 SD, aku semakin sibuk. Ekstrakulikuler menggambar yang aku ikuti sejak kelas 2 membuatku semakin rajin ke sekolah. Ya, karena saat pemilihan ketua sebulan yang lalu, aku terpilih menjadi wakil ketua. Aku dan Nina yang menjadi ketua diminta Bu Erum untuk melatih anak-anak baru dalam menggambar sketsa. "Kalau kamu ada kegiatan di sekolah, tidak usah menemani Ibu." Ibu selalu berkata begitu bila melihat aku ragu-ragu untuk pamit ke sekolah lagi. "Tapi Kinan kasihan Ibu harus bengong sendirian menunggui payung." "Tidak apa. Ibu harus belajar lebih bersabar." *** Suatu malam Ibu masuk ke kamarku. Buku yang sedang aku baca disimpan di kasur. Pikirku, ini tidak biasa. Kalau Ibu menemani aku tidur, biasanya Ibu masuk setelah aku tertidur. Bukan saat membaca seperti ini. Selepas makan malam Ibu biasanya menjahit kain untuk payung dan memasangkannya ke rangka payung. Ya, selain berjualan, Ibu juga belajar membuat payung sendiri. "Besok Ibu mau berjualan di pasar kaget Lembang. Biasanya hari Minggu suka ramai pengunjung," kata Ibu. "Kalau Kinan mau ikut, tidurnya jangan terlalu malam." "Wah, Kinan pasti ikut, Bu." Tentu yang ada di pikiranku adalah jalan-jalan menyenangkan ke pasar kaget pada hari Minggu. Seperti dulu waktu Ayah masih ada. Seperti bila Nenek datang berkunjung. Tapi, perjalanan ke pasar kaget kali ini tidak seperti dulu. Subuh-subuh Ibu sudah membangunkanku. Setelah shalat subuh, kami berdoa semoga payung-payung itu laku. Setelah itu kami sarapan nasi goreng, lalu berangkat dengan membawa 2 tas besar berisi payung-payung. Tentu saja tidak ringan membawa 2 tas besar berisi payung-payung. Ibu menggendong tas yang satu dengan badan sedikit membungkuk karena berat. Aku sendiri tidak mampu mengangkat tas sendirian. Jadi, ibu menggendong satu tas di pundaknya, dan tangan kanannya membantuku menggotong tas yang satu lagi. Mencari tempat berjualan di pasar kaget ternyata tidak gampang. Tempat-tempat yang nyaman untuk berjualan sudah ada pemiliknya. Akhirnya Ibu mendapatkan tempat di ujung pasar, dekat lapangan bola. Udara masih dingin, matahari baru tampak semburat merah, tapi kami sudah berkeringat. Payung-payung pun dipajang. Sebagian dibuka. Semakin siang pengunjung semakin banyak. Tapi sampai pasar kaget ditinggalkan pengunjung, tidak ada satu payung pun yang terjual. Setelah Ibu membeli semangkuk bakso dan kami makan perbekalan nasi, Ibu mengajak pulang. Sampai di rumah, hari sudah siang. Meski saat ini awal musim hujan, biasanya dari pagi sampai tengah hari udara masih cerah. Aku ke dapur mengambil air putih. Saat masuk lagi ke dalam rumah, aku melihat Ibu menangis. "Kenapa, Bu?" tanyaku sambil menatap Ibu tidak mengerti. Ibu memeluk aku erat sekali. "Maafkan Ibu, membawamu ikut susah." Kata Ibu disela isaknya. "Payung-payung ini impian Ibu. Ibu bermimpi bisa membiayai hidup kita, bisa menyekolahkanmu setinggi mungkin. Tapi ternyata tidak gampang berjualan payung." *** Karena hujan semakin sering, Ibu memberi aku sebuah payung. "Bu, boleh kalau payung ini Kinan gambari?" tanyaku. "Sudah lama Kinan bermimpi punya payung yang ada cerita bergambarnya." "Boleh saja, payung itu sudah jadi milik Kinan." Aku pun menggambari payung dengan cerita bergambar lucu. Siapa sangka, dua hari kemudian ada 3 orang teman yang mau membeli payung, asal digambari seperti payungku. Ibu menyambut gembira kabar itu. Dia segera sibuk membuat sketsa gambar. Aku membantu mewarnainya. Oh iya, Ibuku itu pintar menggambar. Sekolahnya dulu adalah Fakultas Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia. Pernah juga Ibu bekerja selama satu tahun di galeri lukisan. Tapi, setelah menikah Ibu berhenti bekerja. Ibu kemudian mengajari aku menggambar sejak aku usia 2 tahun. Sejak itu, payung yang digambari cergam lucu semakin banyak yang memesan. Teman-temanku berfoto selfie dengan payung-payung itu di internet. Akibatnya, payung di toko semakin laku. Dan pemesanan lewat internet membuat kami semakin sibuk. "Kita namai saja warung kita itu payung-payung impian," kata Ibu suatu waktu. Aku mengacungkan jempol. Lalu kami berpelukan. Kami bersyukur, warung Payung-payung Impian sekarang sudah banyak pelanggannya. 11. Contoh cerita pendek tentang perjuangan Cerpen tentang perjuangan seorang anak ini dikutip dari buku 20 Cerita Manis Majalah Bobo 2016 karya Hadi Pranoto. Jalan Telah Terbuka Masa menjelang kenaikan kelas adalah masa yang amat menyenangkan bagi murid-murid. Ulangan umum sudah selesai, suasana di sekolah santai. Tinggal menantikan hari pembagian rapor yang menentukan kenaikan kelas. Sesudah itu, libur panjang, oh senangnya. Ada anak yang sudah merencanakan bertamasya ke luar kota ataupun ke luar negeri. Ada yang ingin menghabiskan waktu untuk mengerjakan hobi. Seperti si Mila yang ingin membuat permadani dari benang wol. Atau Guno yang ingin mengerjakan prakarya dari tripleks sepuasanya. Bagi Wardana, libur besar nanti mempunyai arti khusus. Ia akan naik ke kelas 6 SD. Libur ini akan diisinya dengan mencari uang. Pamannya, Mang Inang bekerja sebagai kuli bangunan di sebuah kantor. Kantor itu akan merenovasi ruangan di lantai 2. Wardana boleh ikut membantu. Upahnya sehari dan ia diberi makan siang. War, demikian nama panggilannya, sudah membayangkan bahwa selesai liburan, ia akan mempunyai uang kira-kira Ia akan membeli sebuah payung besar. Payung itu untuk disewakan pada orang-orang di pertokoan yang membutuhkannya. Ibunya juga perlu modal untuk membuat kue cucur. Sisa upah akan ia belikan buku pelajaran untuknya sendiri dan adiknya, Wirya. Nah pada hari pertama liburan, pagi-pagi sekali War sudah berangkat ke rumah pamannya. Mang Inang sedang minum kopi dan menikmati pisang goreng. Bibinya menyambut dan membuatkan teh manis. "Rajin sekali kamu, War!" kata Mang Inang. "Pegawai baru harus rajin, Mang!" jawab War. Semua tertawa. Kemudian Mang Inang dan War berangkat ke kantor. War diperkenalkan pada Pak Rudi, pimpinan proyek. "Kecil amat. Kelas berapa si War, Mang Inang?" tanya Pak Rudi. "Kelas 5, Pak!" jawab Mang Inang. "Baru naik kelas 6, Pak. Walaupun kecil saya kuat dan rajin!" kata War. Pak Rudi dan Mang Inang tertawa. War pun mulai bekerja. Mang Inang dan kawan-kawannya membongkar sekat-sekat kayu sehingga ruangan lantai dua yang tadinya terdiri dari kamar-kamar menjadi ruangan luas. War membantu mengangkut kayu-kayu dan ubin-ubin bongkaran ke gudang di lantai satu. "Kriiing!" pukul setengah 12 bel berdering. Waktu istirahat telah tiba. War diajak makan di sebuah warung. "Kamu pesan saja satu macam lauk, satu macam sayur, dan tahu atau tempe. Jangan pesan daging sapi, daging ayam, dan ikan sekaligus. Setiap kali makan pilih salah satu!" pesan Mang Inang. War makan dengan nikmat. Setelah selesai makan, War mau ke atas untuk bekerja lagi. "Istirahat saja dulu. Tunggu bel berbunyi baru masuk lagi!" kata kawan-kawannya. Tapi War mengatakan ingin melihat-lihat halaman kantor. Di halaman kantor, sebuah mobil masuk. Seorang bapak keluar dari mobil. Ia membawa sebuah tas kantor dan sebuah bungkusan plastik besar. "Pak, boleh saya bantu bawakan?" tanya War dengan sopan sambil menunjuk bungkusan plastik itu. "Kamu siapa?" tanya bapak itu. "Saya War, keponakan Mang Inang. Saya membantu proyek bangunan di lantai dua," jawab War dengan jelas. "Oh, baiklah kalau begitu!" Bapak itu menyerahkan bungkusan plastik. War membawa bungkusan tersebut, lalu mengikuti bapak itu. Mereka masuk ke sebuah ruangan. "Terima kasih, ya!" kata bapak itu. War pun kembali bekerja. Sekali-kali Pak Rudi datang dan mengamati kerja mereka serta memberi petunjuk. Tak terasa 10 hari kemudian, hujan turun mendadak. War melihat banyak karyawan yang turun dari mobil atau kendaraan lain dalam kondisi kehujanan. Banyak yang tidak menyangka akan turun hujan. "Pak Rudi apakah ada payung? Saya songsong bapak-bapak dan ibu-ibu yang tidak membawa payung supaya tidak kena hujan!" kata War, Pak Rudi meminjamkan payung. Para karyawan sangat senang. Ada karyawan yang berkata, "Pak Rudi, hebat juga, nih, anak buahnya!" Pak Rudi senyum gembira. Mulai hari itu banyak karyawan yang mengenal War. Kemudian beberapa dari mereka lantas ada yang membawakan baju bekas dan ada pula yang memberikan kue kepada War. War juga suka membantu mereka. Kadang-kadang karyawan yang di atas menitipkan sesuatu untuk karyawan yang bekerja di lantai 1 dan sebaliknya. Setelah bekerja 3 minggu, War dan Mang Inang dipanggil Pak Rudi. "War, kamu sudah bekerja dengan baik. Sikapmu juga sopan dan suka menolong. Seminggu lagi proyek ini selesai. Bagaimana kalau kamu seterusnya membantu di sini? Mang Inang sudah memberitahu kalau sekolahmu masuk siang. Kamu bisa bekerja dari pukul 7 hingga set 12 siang. Begitu bel istirahat berbunyi, kamu boleh pulang dan bersiap-siap ke sekolah. Tugasmu mengantarkan surat dari satu bagian ke bagian lain dan pekerjaan-pekerjaan kecil lainnya, misalnya mengelap jendela, membuang sampah, dan sebagainya." Pak Rudi menjelaskan. "Mau, Pak Rudi, terima kasih!" kata War. Hatinya berbunga-bunga. Sore itu, War pulang dengan amat gembira. Ia bisa membayar uang sekolahnya sendiri dan masih bisa menabung setiap bulan. Jalan sudah terbuka baginya. Satu hal yang tidak disadari War adalah bahwa keberuntungan ini diawali oleh sikapnya yang rajin, sopan, dan suka menolong. 12. Cerpen tentang lingkungan Cerpen anak tentang lingkungan berikut dikutip dari buku Kumpulan Cerita Anak, Es Krim dari Sampah dan Cerita Lucu Lainnya! 2014 karya Tethy Ezokanzo dan Mantox Studio. Es Krim dari Sampah Sore itu, Pompom dan teman-teman bermain bola di taman. Mereka berlari, melompat dan menangkap bola dengan lincah. "Hosh... hosh... hosh... capek." Pompom membungkuk memegang lutut. "Istirahat dulu, yuk!" ajak Ditdot sambil mengeluarkan botol minum. "Ahhh, aku lupa membawa minum," erang Pompom. "Minum punyaku saja," tawar Ditdot. "Mhh... asyiknya kalau makan es krim" gumam Pompom sambil minum. Tapi uang Pompom sudah habis, ia hanya bisa membayangkan segarnya es krim. "Kita main lagi, yuk!" Ditdot berdiri sambil menepuk Pompom. "Ayo Pom, lempar bolanya! Hei, melamun, ya," tegur Moni. Pompom terdiam. Pandangan matanya tertuju pada Pak Krebi yang mengorek-ngorek tong sampah. "Kasihan Pak Krebi mencari makanan di sampah." Kata Pompom, "Pak Krebi sedang memilah sampah, kok." Sahut Moni terbahak. "Untuk apa?" tanya Pompom heran. Pompom segera menghampiri Pak Krebi. "Hai Pak Krebi! Bapak sedang cari apa?" tanya Pompom. "Oh, ini!" Pak Krebi mengacungkan botol bekas. Lalu ia memasukkannya ke kantong penuh botol dan kaleng bekas. "Ini dapat dijual, lho!" Pak Krebi menjawab keheranan Pompom. "Mahal ya?" tanya Pompom. "Harganya sih tidak seberapa, tapi botol ini nanti bisa didaur ulang menjadi barang yang lebih berguna," jelas Pak Krebi. "Selain itu, hitung-hitung untuk membersihkan taman dari sampah," mendengar penjelasan Pak Krebi, Pompom tertarik untuk ikut mencari botol. Pompom tergiur dengan uang hasil penjualan botol. "Lumayan kan buat jajan es krim." Pikir Pompom. Pompok melonjak senang ketika menemukan kaleng di bawah pohon. Dalam waktu singkat ia telah mengumpulkan banyak botol dan kaleng. Dari kolong kursi hingga semak-semak, ada saja botol berserakan."Lumayan kan?" seru Pak Krebi. Setelah botol dan kaleng terkumpul, Pak Krebi membawanya ke tukang loak. Di sana botol dan kaleng ditimbang lalu ditukar dengan uang. "Ayo kita jajan es krim!" Pak Krebi mengacungkan uang yang diterimanya. Keinginan Pompom tercapai, makan es krim! "Lezatnya..." gumam Pompom. "Padahal es krim kita ini dari sampah, hahaha" kata Pak Krebi terbahak-bahak. Pompom tertawa gembira menikmati jajanan dari hasil usahanya sendiri. Esoknya, Pompom bertekad untuk mengumpulkan botol lebih banyak. Terbayang jumlah es krim yang bisa dibelinya. Pompom mencari ke sana kemari, tapi ia tak menemukan satu pun. Pompom kemudian melihat Moni yang sedang duduk sambil membaca buku. Hei, di sebelah Moni ada botol minuman. Pompom melonjak senang. "Moni, botol ini untukku saja ya." Pompom langsung meraih botol Moni. "Eh botolnya masih kupakai. Lumayan bisa diisi lagi," tolak Moni. Moni dan Pompom bertengkar seru. "Moni, botol minuman dalam kemasan hanya boleh dipakai sekali saja," untunglah Pak Krebi melerai mereka. "Kenapa?" tanya Moni heran. "Kan sayang kalau langsung dibuang. Aku bisa menggunakannya lagi." "Karena berbahaya untuk kesehatan. Kalau ingin menggunakannya lagi, carilah yang seperti punyaku ini." Pak Krebi menunjukkan botolnya. Akhirnya Moni mengerti. Ia menyerahkan botolnya kepada Pompom. Pompom senang menerimanya. Ia melanjutkan mencari botol bekas. Rupanya hari ini taman bersih dari sampah. Pompom hanya mendapat sedikit botol bekas. Ia pulang dengan langkah gontai. Pompom sangat lelah. Sesampainya di rumah, ia langsung membuka kulkas mencari minuman dingin. "Aha!" gumam Pompom riang. Dilihatnya ada banyak botol minuman. Ia mengambil semua botol itu lalu membuang isinya ke wastafel. Untunglah Ibu segera muncul. "Astaga Pompom! Kenapa semua isinya dibuang?" jerit Ibu. "Aku sedang mengumpulkan botol bekas," jawab Pompom polos. "Tapi itu bukan bekaaas." Ibu berkata dengan putus asa. Pompom hanya tertunduk malu dan takut. "Pompom mau beli es krim." Mata Ibu membelalak lebar, tak mengerti apa hubungannya dengan es krim? Hanya Pompom yang tahu. Pompom kan ingin es krim dari sampah. 13. Contoh cerpen tentang pengalaman pribadi Cerita pendek tentang kehidupan mengenai pengalaman pribadi yang menyentuh ini dikutip dari buku 20 Cerita Manis Majalah Bobo 2016 karya Pradikha Bestari. Layang-layang Merah Jambu Aku punya teman baru di sekolah, pindahan dari Jakarta. Anak laki-laki berambut rapi, berseragam putih-merah yang masih cemerlang. Namanya Dito. Belum-belum aku dan teman-temanku sudah menatapnya dengan heran. Bayangkan, kotak pensilnya warna merah jambu. Merah jambu, lho! Seperti warna kotak pensil Astri, Dena, dan Lita. Saat istirahat, beda lagi. Kami semua beli jajanan di warung dan gerobak di depan sekolah, sedangkan Dito mengeluarkan kotak bekal. Bekalnya tertata cantik, lengkap dengan serbet kotak-kotak dan buah jeruk. Pulang sekolah, Dito juga langsung pulang. Eh, tepatnya, langsung masuk ke dalam mobil jemputannya. Gaya banget, ya. pulang sekolah di kota kecil begini saja pakai dijemput mobil! Dengan segala perbedaan itu, kami jadi segan berteman dengannya. Dito sendiri jarang bicara. Wajahnya sering terlihat muram. Namun, guru-guru amat menyukainya karena Dito selalu santun dan termasuk pandai di kelas. Sejak kemarin sore, kami semakin yakin Dito aneh. Aku dan beberapa teman sekelas sedang asyik bermain perang-perangan di ladang Pak Yan. Saat sedang seru-serunya kami bermain, tiba-tiba - krosak! Suatu benda berwarna merah jambu melayang jatuh di tempat kami bermain. Benda itu ternyata sebuah layang-layang merah jambu. Tak lama terdengar suara seorang anak laki-laki menyampaikan salam di depan rumah Pak Yan. Dengan satun, suara itu meminta izin mengambil layang-layang yang jatuh. Daaan, tebak siapa pemilik layak-layang merah jambu itu? Dito! Ia tersenyum sopan ke arah kami saat memungut layang-layang itu. Kami menggeleng keheranan. "Anak baru itu kecewek-cewekan banget!" celetuk Bono. "Main layang-layang saja warna merah jambu!" "Besok kau ajak saja dia main boneka, Fa. Siapa tahu bisa membuatmu lebih lembut sedikit," Sofyan menyenggolku. "Enggak mau, ah! Pasti enggak seru!" bantahku cepat. "Lebih baik kita ajak dia main bola," cetusku. "Aaah jangan... Model kayak dia main bola, jangan-jangan jatuh sedikit, ia menangis, lalu harus kita antar pulang." Tolak Bono. "Repot anak begitu. Pasti cengeng!" Esoknya, kami makin yakin kalau Dito cengeng. Bu Guru menyuruh kami membuat karangan tentang keluarga. Dan, tebak apa yang Dito lakukan? Ia menangis di mejanya! Awalnya, ia berusaha menahan diri, tetapi bahunya makin keras berguncang dan setetes air mata mengalir. Kami geleng-geleng kepada betul melihatnya. Bu Guru menghibur Dito dan setelah ia tenang, beliau meminta Dito membacakan karangannya di depan kelas. Setelah itu, hiiiks... gantian aku yang menitikkan air mata. Karangan Dito bercerita tentang adiknya, Amalia. Amalia manis dan lincah. Dito amat menyayangi dan melindunginya. Namun, Amalia terkena penyakit parah. Saking parahnya, sampai dokter angkat tangan. Dito sekeluarga pindah ke kota kecil ini supaya Amalia bisa mendapat udara segar. Setiap hari Dito selalu cepat-cepat pulang agar bisa menemani Amalia. Amalia yang manis merajutkan Dito kotak pensil warna merah jambu. Merah jambu adalah warna kesukaan Amalia. Ia juga suka melihat layang-layang merah jambu terbang di langit biru. Setiap sore, Dito mendorong kursi roda Amalia dan menerbangkan layang-layang merah jambu untuknya. "Amalia akan bertepuk tangan seakan-akan aku baru saya menyulapkan Pelangi." Dito terus membacakan ceritanya. "Semoga kamu bisa sembuh, Amalia sayang. Tetapi jika kamu harus pergi, pergi saja. Kakak akan terbangkan layang-layang merah jambu untuk kau lihat dari atas awan sana. Selesai." Aku mengusap air mataku. Kulirik Bono dan Sofyan yang juga tampak terharu. Sejak saat itu, aku, Bono, Sofyan, dan teman-teman lain sering berkunjung ke rumah Dito untuk menjenguk Amalia. Kami ikut menerbangkan layang-layang untuknya. Pipi Amalia yang pucat merona merah jambu memandangi layang-layang kami. Ssst... pada salah satu kunjungan ke rumahnya, kami jadi tahu alasan Dito selalu membawa bekal cantik. Kata Mama Dito, jajanan di warung bisa menyebabkan penyakit berbahaya pada tubuh kami. Mama Dito jadi sering membawakan bekal cantik buat kami juga. Rasanya super uenak! Bono sampai merem melek memakannya. Dan, yang lebih bikin kaget lagi, Dito ternyata jago banget main bola! Pipi Bono sampai berwarna merah jambu tua saat mendapati timnya kalah! Hihihihi.... 14. Cerpen untuk pengantar tidur anak Salah satu artikel cerita pendek pengantar tidur anak berikut ini dikutip dari buku Kumpulan Cerita Anak 2017 karya Joseph Jacobs. Harimau, Petapa, dan Anjing Hutan yang Cerdik Suatu hari, seekor harimau terperangkap dalam perangkap kendang. Harimau tersebut mencoba dengan sia-sia untuk lolos dari tiang-tiang besi kendang dan berguling-guling dalam keadaan marah dan sedih karena gagal melepaskan diri dari perangkat. Kemudian, lewatlah seorang petapa. "Lepaskan saya dari kurung ini, oh petapa yang saleh!" teriak sang Harimau. "Tidak, temanku," balas Petapa secara halus. "Kamu mungkin akan memangsa saya jika saya melakukannya." "Tidak akan" sumpah sang Harimau, "Sebaliknya, saya akan sangat berterima kasih sekali dan akan menjadi budakmu!" Setelah sang harimau menangis dan mengeluh sambil menggerutu, hati petapa menjadi lunak dan akhirnya membuka pintu kendang. Melompatlah sang harimau keluar, menerjang petapa yang sial, lalu berteriak, "Betapa bodohnya kamu! Tak ada yang bisa menghalangi saya untuk memangsa kamu sekarang, apalagi saya sangat lapar!" Dengan ketakutan, sang Petapa memohon agar dibiarkan hidup; sang Petapa berjanji akan bertanya kepada 3 makhluk tentang keadilan dan Petapa itu juga berjanji akan memenuhi keputusan yang diberikan oleh ketiga makhluk tersebut. Jadilah kemudian Petapa itu bertanya kepada sebuah pohon yang besar tentang keadilan, dan sang Pohon berkata "Apa yang kamu keluhkan? Saya memberikan keteduhan dan tempat bernaung bagi semua yang lewat, dan mereka membalasku dengan mematahkan cabang-cabangku untuk dimakankan ke ternak mereka? Jangan cengeng, bertindaklah seperti laki-laki!" Kemudian Petapa dengan hati sedih, melihat seekor sapi yang menarik gerobak dan bertanya tentang keadilan. "Kamu sangat bodoh karena mengharapkan terima kasih! Lihat saja saya! dulunya saat saya memberikan mereka susu, mereka memberikan saya makanan yang enak. Tetapi saat saya tidak lagi bisa memberikan susu, saya dipaksa menarik gerobak dan bajak, dan tidak lagi mendapatkan makanan lezat!" Petapa yang sedih lalu bertanya kepada sebuah jalan. "Tuan," kata sang Jalan, "betapa bodohnya engkau mengharapkan hal-hal yang tidak mungkin! Lihatlah saya, sangat berguna kepada semua orang, kaya miskin, besar, kecil, tetapi mereka tidak memberikan saya apa-apa selain debu dan kotoran!" Akhirnya petapa berbalik untuk kembali dan di tengah perjalanan ia bertemu dengan seekor anjing hutan. Anjing tersebut bertanya, "Ada masalah apa tuan Petapa? Anda terlihat sangat sedih seperti ikan kehilangan air!" Petapa lalu menceritakan segala hal yang terjadi. "Sungguh membingungkan!" kata sang Anjing Hutan. "Maukah Anda mengulang cerita Anda kembali karena segalanya campur aduk?" Lalu Petapa mengulangi ceritanya kembali, dan sang Anjing Hutan masih menggeleng-gelengkan kepalanya tidak mengerti. "Sangat aneh," katanya, "tetapi mari kita ke tempat kejadian, mungkin saya bisa memberikan penilaian." Mereka berdua lantas menuju ke tempat kejadian di mana saat itu sang Harimau sudah menunggu. "Kamu pergi terlalu lama!" teriak sang Harimau, "tapi sekarang ini saya akhirnya bisa memulai makan siangku." Petapa menjadi ketakutan dan memohon. "Tunggu sebentar, tuanku!" kata sang Petapa. "Saya harus menjelaskan sesuatu ke Anjing Hutan ini tentang kejadian tadi." Sang Harimau setuju dan ikut mendengarkan penjelasan Petapa ke Anjing Hutan. "Oh, bodohnya saya!" teriak Anjing Hutan, "Jadi sang Petapa di dalam kandang dan sang Harimau kebetulan lewat..." "Puuuh!" potong sang Harimau. "Bodohnya kamu! Saya yang berada di dalam kendang." "Tentu saja!" kata Anjing Hutan, berpura-pura gemetar ketakutan, "Ya! Saya berada di dalam kandang - tidak, duh, bodohnya saya? Coba saya lihat lagi. Harimau ada di dalam Petapa, dan sebuah kandang kebetulan berjalan - tidak - sepertinya bukan begitu! Duh! Saya tidak akan pernah bisa mengerti!" "Kamu bisa mengerti!" jawab sang Harimau sambil marah karena kebodohan Anjing hutan. "Saya yang berada di dalam kandang, apakah kamu mengerti?" tanya Harimau. "Bagaimana Anda bisa berada di dalam kandang, tuan Harimau?" tanya Anjing Hutan Kembali. "Bagaimana? Caranya biasa saja tentunya!" jawab Harimau. "Kepala ku mulai pusing! Jangan marah tuanku, tetapi apa yang Anda maksud sebagai cara biasa itu?" tanya Anjing Hutan. Harimau mulai kehilangan kesabaran dan melompat masuk ke dalam kandang, lalu berteriak, "Caranya begini! Apakah kamu mengerti sekarang?" "Mengerti dengan jelas!" jawab Anjing Hutan sambil tersenyum dan menutup pintu kandang rapat-rapat. "Menurut saya, sebaiknya Anda tetap berada di dalam kandang itu!" Sang Petapa kemudian berterima kasih kepada Anjing Hutan atas bantuan dan kecerdikannya. Semoga 14 cerita pendek di atas menginspirasi Bunda untuk bahan dongeng anak-anak ya. Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. Tertarik untuk mengetahui cerita lain, Bunda bisa klik video di bawah ini [GambasVideo Haibunda] rap/rap
ContohCerita Fantasi Pendek Dan Menarik - Hello friends moveorreplaced, In the article that you read this time with the title Contoh Cerita Fantasi Pendek Dan Menarik, we have prepared this article well for you to read and retrieve information in it. hopefully fill in the post Artikel Cerita Sahabat Nabi, what we write can you understand.OK, happy reading.
PARBOABOA - Sebuah cerita fiksi pendek adalah sebuah karya sastra yang biasanya terdiri dari kurang dari kata dan sering kali berisi satu atau dua karakter utama dan konflik yang mereka hadapi. Contoh Cerita fiksi pendek bisa membahas banyak topik, dari kisah romantis hingga cerita horor dan thriller. Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis cerita fiksi pendek. Pengertian Cerita Fiksi Pengertian Cerita Fiksi PendekFotoParboaboa/Ester Cerita fiksi pendek adalah sebuah karya sastra yang biasanya terdiri dari kurang dari kata dan sering kali berisi satu atau dua karakter utama dan konflik yang mereka hadapi. Cerita fiksi pendek bisa membahas banyak topik, dari kisah romantis hingga cerita horor dan thriller. Meskipun cerita fiksi pendek biasanya lebih singkat dari novel, tetapi cerita ini tetap dapat menyampaikan pesan dan membangun suasana yang intens. Cerita fiksi pendek juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengekspresikan ide atau pengalaman dalam bentuk naratif yang menarik dan menghibur. Jenis Cerita Fiksi Pendek Jenis Cerita FiksiFotoParboaboa/Ester Ada banyak jenis cerita fiksi pendek yang bisa dikategorikan berdasarkan genre, tema, atau gaya penulisan. Berikut beberapa jenis cerita fiksi pendek yang umum Cerita horor Cerita fiksi pendek yang menakutkan dan menegangkan dengan unsur supranatural atau misteri. Cerita romantis Cerita fiksi pendek tentang kisah cinta antara dua orang yang memiliki konflik dan rintangan dalam hubungan mereka. Cerita detektif Cerita fiksi pendek yang menampilkan seorang detektif atau penyelidik yang mencari tahu siapa pelaku kejahatan. Cerita humor Cerita fiksi pendek yang lucu dan menghibur dengan elemen komedi yang kuat. Cerita ilmiah Cerita fiksi pendek yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan banyak unsur fiksi dan khayalan. Cerita drama Cerita fiksi pendek yang sering kali berfokus pada konflik emosional antara karakter dan penyelesaian dari konflik tersebut. Cerita petualangan Cerita fiksi pendek yang berisi petualangan dan eksplorasi yang seru dan menarik. Cerita misteri Cerita fiksi pendek yang memiliki misteri atau kejadian yang tidak dapat dijelaskan yang harus dipecahkan oleh karakter. Cerita fantasi Cerita fiksi pendek yang berisi unsur-unsur fantasi dan dunia imajinasi seperti peri, naga, atau makhluk lain yang di luar dunia nyata. Cerita psikologis Cerita fiksi pendek yang berfokus pada perjalanan emosional atau psikologis karakter dan konflik internal yang mereka hadapi. Contoh Cerita Fiksi Pendek Singkat Judul Sepatu Kaca Setiap hari, Ana selalu memakai sepatu kaca yang indah warisan dari ibunya. Ana tinggal bersama ibu tiri yang sangat jahat dan sering menghina Ana tentang sepatu yang dikenakannya. Suatu hari, pangeran kerajaan diadakan pesta dansa dan semua gadis diundang untuk datang. Ana sangat ingin pergi, tetapi ibu tirinya melarangnya karena sepatu caca yang dikenakannya dianggap jelek dan tidak pantas untuk acara tersebut. Saat ibu tiri pergi ke pesta, Ana menangis dan berharap bisa ikut. Tiba-tiba, hadirah peri kecil yang muncul dan membawa Ana ke pesta tersebut. Pangeran yang melihat Ana langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dan memintanya untuk menari. Ana merasa sangat senang dan bahagia, tetapi kemudian ia diingatkan bahwa ia harus kembali sebelum ibu tirinya pulang. Saat Ana melarikan diri, sepatu kaca miliknya terlepas dan tertinggal di tangga istana. Pangeran mencari-cari Ana, tetapi Ana sudah tidak ada di tempat itu. Pangeran kemudian menemukan sepatu kaca tersebut dan mengumumkan bahwa ia akan mencari pemilik sepatu tersebut untuk menikahinya. Ana yang sedang sakit hati di rumah karena kehilangan sepatu kesayangannya, merasa terkejut ketika tiba-tiba pangeran datang mencari dirinya. Akhirnya, Ana menemukan kebahagiaan yang sejati dengan pangeran. Mereka menikah dan hidup bahagia selamanya. Dan setiap kali Ana mengenakan sepatu kaca tersebut, ia selalu ingat akan peristiwa indah dalam hidupnya. Cerita pendek di atas merupakan contoh cerita fiksi yang berdasarkan pada dongeng klasik Cinderella. Cerita fiksi pendek ini memiliki karakter utama, plot, setting, dialog, dan gaya penulisan yang menarik serta pesan moral yang terkandung di dalamnya. Contoh Cerita Fiksi Pendek Singkat Cerita Fiksi Pendek SingkatFotoParboaboa/Ester Berikut adalah contoh cerita fiksi pendek yang singkat Judul Kue Ulang Tahun Hari ulang tahun Emma sudah tiba. Ia merasa sangat senang karena hari itu ia berusia 7 tahun. Ibu Emma membuatkan kue ulang tahun yang indah dan lezat dengan krim dan topping berwarna-warni. Namun, saat Emma memotong kue tersebut, ia melihat adonan kue yang masih mentah di bagian tengahnya. Emma menangis dan sedih karena kue ulang tahunnya gagal. Ibu Emma merasa sangat menyesal dan ingin mengganti kue tersebut, tetapi Emma berkata bahwa ia sudah cukup bahagia hanya dengan merayakan ulang tahunnya bersama keluarga dan teman-temannya. Meskipun kue ulang tahun Emma tidak sempurna, ia merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang peduli dan mencintainya. Emma menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu tergantung pada benda material atau hal yang sempurna. Cerita pendek di atas memiliki karakter utama, plot, setting, dialog, dan gaya penulisan yang sederhana namun menyentuh. Cerita ini mengajarkan pesan moral tentang kebahagiaan dan cinta keluarga yang penting dalam hidup. Contoh Cerita Fiksi Pendek Tentang Pahlawan Judul Si Pahlawan Desa Di sebuah desa kecil di pedalaman, hiduplah seorang pria bernama Budi. Budi adalah seorang petani yang rajin dan terkenal akan kebaikannya. Setiap kali ada yang membutuhkan bantuan, Budi selalu siap membantu tanpa pamrih. Suatu hari, sebuah badai besar melanda desa tersebut. Angin kencang menghancurkan rumah-rumah dan banjir merendam sawah-sawah penduduk. Banyak orang yang terjebak di rumah-rumah mereka dan tidak dapat keluar karena pohon-pohon tumbang dan jalan yang terendam banjir. Budi yang melihat kejadian tersebut langsung bergerak. Ia menggunakan kapak dan gergaji untuk memotong pohon-pohon yang tumbang dan membersihkan jalan dari reruntuhan. Ia juga membantu membawa orang-orang yang terjebak di rumah-rumah mereka ke tempat yang lebih aman. Berita tentang kebaikan hati Budi menyebar dengan cepat dan semua orang di desa menjadi terinspirasi oleh tindakan heroiknya. Mereka juga membantu membersihkan puing-puing dan merawat orang-orang yang terluka. Setelah beberapa hari, badai reda dan desa kembali normal. Budi diberi penghargaan oleh kepala desa atas keberanian dan ketulusannya dalam membantu warga desa. Budi merasa sangat tersanjung dan merendahkan diri sebagai seorang pahlawan. Namun, semua orang di desa tahu bahwa Budi adalah si pahlawan desa yang sejati. Contoh Cerita Fiksi Pendek Tentang Anak-anak Berikut adalah contoh cerita fiksi pendek tentang anak-anak Judul Petualangan di Hutan Belantara Tiga anak kecil, Tom, Jerry, dan Sally, sedang bermain di halaman belakang rumah Sally saat mereka menemukan peta rahasia yang tertanam di tanah. Peta tersebut menunjukkan jalan menuju hutan belantara di luar kota mereka. Tanpa pikir panjang, mereka memutuskan untuk mengikuti peta tersebut dan menjelajahi hutan. Setelah berjalan beberapa jam, mereka menemukan sebuah sungai yang menghalangi jalan mereka. Mereka memutuskan untuk membangun rakit untuk menyeberang ke sisi lain sungai. Dalam perjalanannya, mereka bertemu dengan sekelompok monyet yang ingin menolong mereka membangun rakit. Setelah menyeberang sungai, mereka menemukan sebuah gua yang sangat besar dan menakutkan. Mereka masuk ke dalam gua tersebut dan menemukan harta karun yang banyak. Namun, tiba-tiba, mereka terjebak di dalam gua karena batu yang besar jatuh menutup pintu gua. Mereka merasa sangat ketakutan, tetapi Tom yang pemberani mencari jalan keluar dan berhasil menemukan lubang kecil di atas gua yang dapat digunakan untuk keluar. Mereka berhasil keluar dari gua dan menemukan jalan pulang ke rumah Sally. Mereka merasa sangat senang dan bahagia karena telah menyelesaikan petualangan mereka dengan aman. Mereka berjanji untuk selalu menjadi teman sejati dan mencari petualangan lainnya di masa depan. Contoh Cerita Fiksi Pendek Tentang Kehidupan Seseorang Berikut adalah contoh cerita fiksi pendek tentang kehidupan seseorang Judul Pria yang Kehilangan Arah Sejak kecil, John selalu merasa bahwa hidupnya tidak memiliki arah yang jelas. Ia merasa kesulitan dalam menemukan tujuan hidupnya dan merasa tidak memiliki kelebihan dalam bidang apapun. Ia merasa cemas dan khawatir tentang masa depannya, dan merasa bahwa hidupnya tidak akan pernah berubah. Namun, suatu hari, ia bertemu dengan seorang guru yang memberikan nasihat yang berharga. Guru tersebut mengajarkan John untuk mencari arti hidupnya dengan membantu orang lain dan menemukan tujuan yang sejati dalam hidupnya. John mulai mencoba untuk memperbaiki hidupnya dengan belajar dan membantu orang lain. Ia bergabung dengan organisasi amal dan mulai memperbaiki kualitas hidup orang-orang di sekitarnya. Berkat kebaikannya dan usahanya yang gigih, John mulai merasa lebih bahagia dan memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya. Ia merasa hidupnya lebih bermakna dan merasa puas dengan segala yang telah dicapainya. Cerita pendek di atas adalah contoh cerita fiksi pendek tentang kehidupan seseorang yang inspiratif. Cerita ini menunjukkan bahwa seseorang dapat menemukan arah hidupnya dengan membantu orang lain dan menemukan tujuan sejati dalam hidupnya. Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini adalah bahwa kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup dapat dicapai dengan memperbaiki kualitas hidup orang-orang di sekitar kita. Contoh Cerita Fiksi Pendek Tentang Persahabatan Berikut adalah contoh cerita fiksi pendek tentang persahabatan Judul Tiga Sahabat yang Selalu Bersama Ada tiga sahabat, Andy, Ben, dan Charlie, yang telah bersahabat sejak kecil. Mereka selalu melakukan segalanya bersama-sama, dari bermain di taman hingga merencanakan petualangan besar. Mereka adalah teman yang sangat dekat dan saling mendukung satu sama lain. Suatu hari, ketika sedang melakukan perjalanan bersama di hutan, Charlie mengalami kecelakaan dan terjatuh dari tebing. Andy dan Ben merasa sangat khawatir dan mencari jalan untuk membawa Charlie ke rumah sakit. Namun, mereka tersesat di dalam hutan dan tidak memiliki sinyal telepon untuk memanggil bantuan. Meskipun demikian, ketiganya tetap bersama-sama dan saling mendukung satu sama lain. Mereka saling membantu mencari jalan keluar dari hutan dan merawat Charlie yang terluka. Mereka berjuang bersama-sama dan tidak pernah meninggalkan sahabat mereka di belakang. Akhirnya, mereka berhasil keluar dari hutan dan membawa Charlie ke rumah sakit. Charlie segera mendapatkan perawatan dan pulih dari lukanya. Ketiganya merasa sangat bersyukur karena mereka selalu memiliki satu sama lain dalam situasi apapun. Cerita pendek di atas adalah contoh cerita fiksi pendek tentang persahabatan yang kuat dan saling mendukung. Cerita ini menunjukkan bahwa persahabatan yang sejati selalu membawa kebaikan dan ketulusan dalam hidup kita. Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini adalah bahwa sahabat sejati selalu bersama dalam situasi apapun dan saling mendukung satu sama lain dalam kesulitan.

Cerpenpersahabatan Terbaru - Setiap kehidupan pasti memiliki lika liku yang berbeda. Ada yang dalam keseharian mereka merasa senang karena memiliki sahabat yang selalu siap menemani dikala sedang sedih atau justru malah sebaliknya yaitu sahabat yang kita percaya malah mendustakan kita. Bicara tentang sahabat, Admin aja memberikan Contoh cerpen

Kumpulan cerita fantasi yang mengandung banyak pesan moral/ Foto Getty Images/iStockphoto/colematt Cerita fantasi merupakan salah satu dongeng yang disukai oleh anak-anak. Dongeng fantasi biasanya menceritakan mengenai keajaiban, sihir, ataupun hal-hal menakjubkan lain yang seru dan menyenangkan bagi Si Kecil. Cerita-ceritanya yang sarat imajinatif membuat dongeng fantasi banyak digunakan oleh orang tua termasuk Bunda untuk mestimulasi daya pikir Si Kecil. Anak-anak biasanya mudah menangkap hal-hal yang membuat mereka terhibur dan terkesima, salah satunya melalui cerita fantasi. Namun terkadang, Bunda sering kebingungan untuk memilih dongeng fantasi terbaik dan mengandung pesan moral untuk Si Kecil. Kini Bunda tak perlu khawatir lagi. Bunda dapat menyimak kumpulan dongeng fantasi beragam cerita berikut yang menarik dan tentunya mengandung nilai-nilai kebaikan. Simak ulasannya berikut ini ya, Bunda! 1. Cerita fantasi Kupu-kupu Saputangan Mengutip buku Dongeng Ajaib, penerbit Noura 2017 berikut cerita dongeng fantasi panjang tentang Putri Marina dan koleksi saputangan miliknya. Kupu-kupu Saputangan Namanya Putri Marina. Di sebuah kerajaan bernama Awan Biru, hidup seorang putri raja yang cantik jelita. Putri Marina mempunyai hobi atau kesukaan yang agak unik, dia sangat menyukai saputangan. Ya, Putri Marina mengumpulkan saputangan banyaaak sekali. Setiap hari dia meminta penjahit istana untuk membuatkannya saputangan baru. Syaratnya, dia tidak mau saputangan yang sama. Saputangannya harus berbeda setiap hari. Karena semua orang tahu bahwa Putri Marina sangat menyukai saputangan, setiap tamu yang datang ke istana akan membawa oleh-oleh beberapa lembar saputangan cantik untuk Sang Putri. Putri Marina pasti akan kegirangan menerimanya. Setelah memandang-mandang dan mengelus-elus saputangannya sampai puas, Sang Putri pun akan segera membawanya ke kamar dan memasukkannya ke sebuah lemari ukiran yang sangat besar, yang seluruh isinya adalah saputangan! Bisa dibilang, Putri Marina punya saputangan beragam model, warna, dan gambar apapun di lemarinya. Mulai dari yang polos nan lembut sampai yang permukaannya penuh gambar bunga berwarna-warni. Suatu hari, tak cukup hanya mendapat saputangan dari tukang jahit istana dan para tamu kerajaan, Putri Marina merengek meminta ayahnya, Sang Raja, untuk mengumpulkan saputangan-saputangan dari seluruh negeri. "Ayolah, Ayah, aku ingiiin sekali mendapatkan saputangan yang dimiliki seluruh perempuan di kerajaan kita. Pasti banyak sekali. Coba Ayah bayangkan, aku memiliki semua saputangan itu, melengkapi koleksiku di lemari!" Begitu sayangnya Sang Raja kepada putrinya, akhirnya Raja mengikuti kemauan Putri Marina. Dia mengumumkan ke seluruh negeri untuk mengumpulkan semua saputangan yang ada di wilayahnya untuk diberikan kepada putri raja. "Sebagai tanda cinta rakyat Awan Biru kepada Putri Marina, semua penduduk perempuan yang memiliki saputangan harus menyerahkan semua saputangannya kepada pengawal istana yang akan berkeliling ke desa-desa," begitu bunyi pengumumannya. Meski merasa agak janggal, semua perempuan di Kerajaan Awan Biru mulai mengumpulkan saputangan-saputangan mereka. Beberapa perempuan agak sedih berpisah dengan saputangan kesayangan mereka, sebab di antaranya memiliki kenangan. Namun, mereka tetap merelakannya untuk dibawa pengawal. Bisa kau bayangkan! banyaaak sekali saputangan yang terkumpul. Jumlahnya ribuan! Begitu melihat rombongan pengawal istana membawa saputangan-saputangan itu ke halaman istana, hati Putri Marina berdebar-debar saking senangnya. Baru kali ini dia mendapatkan saputangan begitu banyaknya dalam satu waktu. Sang Putri girang bukan kepalang. Dia langsung menyambut rombongan pengawal, membuka kereta yang membawa tumpukan ribuan saputangan, melompat ke atasnya, dan menari-nari gembira bermandikan saputangan-saputangan itu. Marina tidak Putri pun mempermasalahkan saputangan-saputangan itu cantik atau tidak, yang penting dia bisa memilikinya. "Pengawal, minta tukang cuci istana untuk mencuci bersih semua saputangan ini dan beri pewangi! Setelah itu, lipat yang rapi dan masukkan ke lemariku,” perintah Putri Marina dengan wajah yang begitu semringah. Begitulah, saputangan-saputangan yang tadinya milik para perempuan di seluruh kerajaan itu kini masuk ke dalam lemari besar Sang Putri. Tunggu dulu, ceritanya tidak hanya sampai di sini. Tahukah kamu, di dalam lemari yang penuh sesak dengan saputangan-saputangan cantik itu, terjadi huru-hara. Para saputangan lama milik Sang Putri marah-marah, karena lemari tersebut semakin sesak akibat masuknya saputangan-saputangan dari desa-desa. "Aduuuh, kalian bikin tambah sesak lemari ini!" seru saputangan merah jambu bergambar bunga lili. "Iya, nih, kenapa sih kalian mesti dimasukkan ke sini juga?" sungut saputangan bergambar kelinci. “Maaf, ya, Teman-teman. Kami sebenarnya juga tidak mau berada di sini. Kami lebih senang bersama pemilik-pemilik kami sebelumnya," ujar saputangan bergambar laut biru sedih. "Jadi, kalian tidak senang berada di lemari megah Putri Marina ini?" tanya saputangan bunga lili. "Bukan begitu, kalau di sini, kami hanya berada terus di dalam lemari. Kalau dulu , kami selalu dibawa pemilik kami. Meski kami harus mengelap keringat mereka, tapi kami bisa ikut ke mana pun pemilik kami berjalan," jelas saputangan bergambar pohon rambutan. "Memang apa enaknya panas-panasan atau kehujanan di kantong tuan kalian yang bau?" tanya saputangan bergambar kucing setengah mengejek. "Kami bisa ikut merasakan percikan air segar di sungai atau mencium wangi roti bakar di ujung jalan saat tuan kami membawa kami berjalan-jalan," ujar saputangan bergambar jerapah, matanya terpejam seakan membayangkan kata-katanya. "Iya, aku juga kangen dengan pemilikku dulu. Dia adalah nenek tua yang selalu membelai lembut punggungku setiap kali dia rindu suaminya yang telah meninggal. Aku ini saputangan pemberian suaminya itu. Sang nenek sayang sekali kepadaku," timpal saputangan berukir bunga mawar sambil menitikkan air mata . Satu per satu, saputangan-saputangan dari berbagai desa menceritakan pengalaman mereka. Ada yang dulu pemiliknya adalah bocah lima tahun yang sering menangis dan mengusapkannya ke pipi si bocah, ada yang dulu pemiliknya adalah tukang bunga yang sering menggunakannya sebagai penutup senyumnya karena dia begitu pemalu, ada yang dulu pemiliknya adalah seorang ibu yang begitu sayang kepada anak-anaknya dan memasukkan si saputangan ke tas-tas sekolah mereka. Begitu banyak cerita yang mereka ungkapkan, beraneka ragam dan semakin menarik. Lama-lama, para saputangan yang sejak awal dimiliki Sang Putri menjadi iri. Mereka memang bangga menjadi saputangan yang dimiliki Putri Marina, tapi selama ini mereka hanya berada di dalam lemari. Sesekali Putri Marina menengok mereka, membuka lemari lebar-lebar, memandangi mereka helai per helai, tapi setelah itu pintu lemari ditutup kembali. Tak pernah mereka merasakan percik air sungai, mencium wangi roti bakar, atau sekadar menjadi penutup senyum yang malu-malu. Ssst... diam-diam, saputangan-saputangan kerajaan itu juga ingin merasakan apa yang dialami teman-teman mereka dari desa. "Ah, sepertinya menarik sekali kehidupan kalian dulu, ya. Aku jadi iri," ucap saputangan bergambar kelinci. "Iya, aku sebenarnya juga bosan tinggal di dalam lemari terus. Apa gunanya kita diciptakan jika hanya untuk disimpan?" ujar saputangan bergambar anak gajah. "Kalau begitu, kita keluar saja dari sini!" seru saputangan bercorak bunga sepatu. "Sungguh? Apakah tidak apa-apa?" tanya saputangan berenda ragu-ragu. "Iya , kalau bersama-sama , kita bisa kok membuka pintu lemari besar ini!" seru saputangan bunga sepatu bersemangat. "Iya, ayo kita terbang keluar bersama-sama!" sahut saputangan bunga mawar tak kalah semangat. "Ayo-ayo!" banyak saputangan bersahutan mendengar ide ini. Lalu, keajaiban pun terjadi. Saputangan-saputangan itu mulai bergerak dan mengepak ngepakkan diri. Mereka bergerak bersama-sama dan mulai mengepak-ngepak dengan keras. Tiba-tiba, "Braaak!" Pintu lemari terbuka dan terbanglah mereka keluar lemari. Ribuan saputangan terbang keluar dari lemari megah Sang Putri menuju jendela yang terbuka lalu keluar dari istana. mereka terus mengepak-ngepak seperti seekor kupu-kupu yang begitu mahir terbang. Ajaib sekali, saputangan-saputangan itu membuat orang-orang ternganga melihatnya. Putri Marina yang akhirnya melihat kejadian itu menjerit-jerit kebingungan. “Tidak!!! Saputangan-saputanganku!!!” jeritnya berulang-ulang sambil berlarian mengejar. Para pengawal ikut mengejar, tapi tak ada yang berhasil menangkap satu pun karena saputangan-saputangan itu terbang terlalu tinggi. Putri Marina menangis sejadi-jadinya menyaksikan saputangan-saputangan koleksinya terbang. Bayangkan, ribuan saputangan cantik itu terbang memenuhi langit, menyebar ke segala arah mencari tempat asal mereka. Saputangan-saputangan kerajaan yang tadinya bingung hendak ke mana, memutuskan untuk terbang begitu saja mencari pemilik baru yang akan membawa mereka berjalan-jalan setiap hari. Mereka membayangkan, meski lelah dan berkeringat di dalam kantong para pemilik baru, mereka akan mendapatkan pengalaman-pengalaman menarik selain hanya disimpan di dalam lemari. Maka, terbanglah mereka bersama-sama menuju ke segala arah. Ada yang sengaja menjatuhkan dirinya di pangkuan seorang wanita yang sedang memangku bayinya, ada yang masuk begitu saja ke kantong baju seorang wanita yang sedang memetik sayuran di kebunnya. ada yang menyisip ke bawah bantal di kamar seorang penari sirkus. Para pemilik saputangan lama yang beberapa di antaranya masih sedih kehilangan saputangan yang menyimpan kenangan dalam hidup mereka, berseru senang ketika saputangan saputangan mereka kembali. Begitu juga si nenek yang sangat merindukan saputangan pemberian almarhum suaminya. Suasana hiruk-pikuk terjadi di berbagai desa saat saputangan-saputangan itu kembali kepada pemiliknya. Sementara itu, Sang Putri sendiri begitu sedih saat melihat hanya beberapa helai saputangan yang tertinggal di lemarinya. Saputangan-saputangan itu adalah saputangan yang masih ingin menemani Sang Putri meski hanya disimpan di dalam lemari. Sang Raja pun menghampirinya dan berkata, "Mungkin mereka bosan selama ini terus berada di dalam lemari. Mungkinkah kau menyimpan yang tersisa saja dan sesekali mengajak mereka berjalan-jalan bergantian supaya mereka tidak bosan dan lari seperti yang lain?" Sambil terisak, Putri Marina menjawab, “Iya mungkin Ayah benar. Aku sedih sekali saputangan-saputanganku pergi. Tapi mungkin mereka lebih sedih karena selama ini aku hanya menyimpan mereka.” Sejak itu, Putri Marina tidak lagi memiliki banyak barang. Dia hanya memiliki beberapa, tapi dia selalu menggunakannya. Sang Raja senang melihat anak putrinya tidak lagi tergila-gila mengumpulkan saputangan atau barang apapun sampai lupa diri. 2. Dongeng fantasi kisah Biru si Peri Hutan Dongeng fantasi pendek berikut menceritakan mengenai Biru si Peri Hutan dan teman-teman binatangnya yang dikutip dari buku Dongeng Ajaib, penerbit Noura 2017. Biru si Peri Hutan Setiap hari, Biru Si Peri Hutan selalu bangun pagi. Hangat sinar matahari yang masuk ke kamar Biru melalui celah jendela di rumah pohonnya seolah-olah mencubit pipi Biru. Kemudian, Biru kan terbangun dengan cepat dan langsung terbang keluar jendela. Ya, seperti semua peri hutan lainnya, Biru memiliki sayap dan bisa terbang. Biru terbang untuk membangunkan semua temannya, sesama peri hutan dan juga binatang-binatang hutan. Sembari terbang, Biru memanggil nyaring dari balik jendela kamar mereka. "Teman-temaaan... ayo bangun dan bermain!" seru Biru. Teman-teman Biru pun akan langsung terbangun. Ada peri hutan yang langsung terbang keluar jendela membawa boneka tidurnya. Ada juga yang terbang dalam posisi tidur, kepalanya masih melekat di bantal dan tubuhnya masih berselimut. Sesaat setelah membangunkan teman-temannya, Biru selalu terbang ke puncak pohon tinggi di hutan itu dan terbang berputar-putar. Menikmati mandi cahaya matahari yang hangat. Teman-teman Biru akan menyusulnya. Para peri hutan akan terbang ke puncak pohon. Sementara Bekantan, Tupai Putih, dan kucing merah akan memanjat dahan-dahan pohon itu dengan lincah. Namun, tidak demikian dengan Enggang. Pada masa itu, Enggang tidak memiliki sayap. Jadi, Enggang hanya bisa melompat-lompat kecil di tanah lapang di dekat pohon tersebut. Meskipun begitu, Enggang melakukannya dengan gembira. Bahkan, ialah yang paling ceria di antara teman-temannya. Suaranya pun sama nyaringnya dengan Biru. Begitulah asyiknya suasana di hutan setiap pagi. Namun pada suatu hari, suasana pagi sangat berbeda. Matahari tak terlihat, tertutup awan gelap. Hujan turun, namun tidak seperti biasa, kali ini deras sekali. Biru tetap bangun paling pagi, namun kali ini hanya bisa menunggu di balik jendela di dalam rumah. Ternyata, teman-temannya juga menunggu. Menunggu Biru, menunggu hujan reda, menunggu untuk bisa keluar dan bermain. Sebelum pagi berakhir, hujan mulai berhenti. Awan kelabu berarak pergi tertiup angin, dan matahari malu-malu mulai datang memunculkan sinarnya. Sinar hangat yang ditunggu-tunggu. Tanpa menunda, langsung saja Biru terbang cepat keluar dari jendela dan memanggil teman temannya. Para peri hutan langsung menyambut Biru dan ikut terbang bersamanya. Para binatang hutan juga begitu. Akan tetapi, hujan lebat itu telah membuat dahan-dahan pohon menjadi sangat licin. Akibatnya, ketika memanjat pohon, Bekantan terpeleset dan terjatuh. “Aduuh… huhuuu, huhuuu…” Bekantan menangis kesakitan. Bekantan terjatuh di dekat Enggang yang seperti biasa, berada di bawah pohon. Dengan suaranya yang lantang, Enggang memanggil teman-temannya turun, termasuk Biru. Enggang menemani Bekantan dan memberinya semangat agar tetap kuat. Ketika sampai di bawah pohon, semua terkejut melihat Bekantan. Bahu, kening dan hidung Bekantan terluka, membengkak dan memerah, terantuk-antuk dahan besar saat terjatuh tadi. Briu merasa sangat sedih melihat keadaan Bekantan sahabatnya. Air matanya menetes. Perlahan Biru mendekati Bekantan. Biru memeluk Bekantan sepenuh hati. Dan ketika seorang peri hutan memeluk siapa pun dengan sepenuh hati, maka keajaiban akan terjadi. Keajaiban yang kali ini terjadi terjadi, beberapa luka Bekantan langsung sembuh seketika. Semua teman Biru terkejut, mereka tidak menyangka Biru akan berbuat seperti itu. Karena peri hutan yang memberikan keajaiban, maka sayapnya akan hilang. Betul saja, satu sayap Biru tiba-tiba lenyap. Tapi mengapa hanya satu ya? Ternyata Biru hanya memberi separuh keajaiban kepada Bekantan. Bagaimana dengan separuhnya lagi? Ternyata Biru menghampiri Enggang. Sahabatnya yang satu ini tetap ceria setiap hari meski tidak bisa bermain di puncak pohon seperti teman-temannya yang lain. Dia jugalah yang tetap memberi semangat pada Bekantan saat teman-teman yang lain hanya bisa bersedih melihat Bekantan. Maka Biru pun memeluk Enggang sambil tersenyum. Sayap terakhir Biru pun lenyap. 3. Dongeng fantasi dengan cerita terbaik dan menarik Legenda Candi Prambanan Dongeng Fantasi berikut menceritakan kisah legenda Candi Prambanan yang terkenal yang dikutip dari buku 36 Dongeng Fantasi Indonesia, penerbit Victory Pustaka Media 2022. Legenda Candi Prambanan Di dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang paling indah di Indonesia. Candi ini dibangun pada abad kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, maka candi ini disebut candi Prambanan tetapi juga terkenal sebagai candi Lara Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Beginilah ceritanya. Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung. Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Lara Jonggrang, putri bekas lawannya, bahkan putri dari raja yang dibunuhnya. Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya. Lara Jonggrang takut menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau menikah dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai balatentara roh-roh halus. Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowosa beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai. Seluruh penghuni Istana Prambanan menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat Lara Jonggrang akan terpenuhi. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya. Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan bahwa tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang dinamai candi Lara Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu. 4. Cerita fantasi tentang hewan Kisah Laba-laba, Kupu-kupu, dan Kancil Dongeng fabel berikut ini mengisahkan menceritakan kisah persahabatan yang dikutip dari buku Dongeng Si Kancil dan Hewan-hewan Belantara, penerbit Noktah 2018. Kisah Laba-laba, Kupu-kupu, dan Kancil Suatu hari, Kupu-kupu terbang ke sana-kemari di pinggiran hutan. Banyak bunga di sekitarnya bergoyang saat Kupu-kupu lewat. Di balik pepohonan, ia bertemu Laba-laba dan Kancil. Laba-laba sedang membuat jaring, sementara Kancil makan dedaunan. “Selamat pagi, Kupu-kupu,” sapa Laba-laba. “Selamat pagi, Laba-laba dan Kancil,” balas Kupu-kupu dengan gembira. “Sedang apa kalian?” “Aku sedang membuat jaring, Kupu-kupu,” kata Laba-laba. “Kancil sedang menikmati sarapan.” “Wah besar sekali jaringmu. Hasil tangkapanmu pasti banyak malam ini,” seru Kupu-kupu, Laba-laba tersenyum. “Tidak, Kupu-kupu,” kata Laba-laba merendah. “Meskipun jaringku besar, terkadang tak satu pun nyamuk dan serangga yang hinggap di jaringku. Berbeda sekali denganmu, kamu bisa mengisap madu sebanyak-banyaknya.” “Betul kata Laba-laba,” imbuh Kancil. “Terkadang aku pun jarang mendapatkan daun dan buah-buahan segar.” Kupu-kupu tersenyum malu, “Tidak juga, apabila bunga sedang gugur aku kesulitan mendapatkan makanan. Aku harus terbang cukup jauh untuk mencari bunga yang lebih segar. Kupu-kupu ingat, sebentar lagi musim panas sehingga banyak bunga yang akan layu. “Tidak apa-apa, Kupu-kupu. Tak perlu sedih. Setiap hari, kita bekerja agar bisa mendapatkan makanan. Meskipun susah, kita harus menjalaninya,” kata Kancil. “Betul perkataan Kancil,” tambah Laba-laba. “Baiklah, teman. Aku pergi dulu. Aku mau melanjutkan mencari bunga yang segar. Kalian selamat bekerja mencari makanan juga.” Kupu-kupu berpamitan, lalu menghilang di antara pepohonan. Mereka berpisah dan melanjutkan aktivitasnya masing-masing. 5. Cerita dongeng fantasi tentang persahabatan Balasan untuk Si Monyet Berikut cerita fantasi pendek yang mengisahkan pentingnya persahabatan yang dikutip dari buku Dongeng Si Kancil dan Hewan-hewan Belantara, penerbit Noktah 2018. Balasan untuk Si Monyet Monyet bersahabat baik dengan Penyu. Mereka selalu pergi bersama. Namun sayang, Monyet pelit dan rakus. Sifat ini sangat tidak disukai Penyu. “Hei Monyet, aku sudah tidak punya makanan lagi, tolong berilah aku pisangmu satu saja.” Kata si Penyu memohon. “Tidak, Penyu. Makananku juga sudah habis. Apa yang akan aku makan besok?” jawab Monyet. Penyu sedih mendengar jawab Monyet. Ia pun pulang ke rumah, meninggalkan Monyet yang sedang makan pisang sendirian. Di jalan, ia bertemu Kancil dan Kupu-kupu. “Hei, Penyu, mengapa kamu terlihat murung?” tanya Kupu-kupu. “Aku kelaparan, Teman-teman.” Jawab Penyu. “Kasihan sekali. Bukankah Monyet baru saja memanen pisang. Mengapa kamu tak pergi memintanya?” tanya Kancil. Penyu menggeleng. “Ia tidak memberiku.” “Ya sudah, ayo ke rumahku. Aku punya buah-buahan untuk kamu makan.” Kata Kancil. Mereka pun pergi ke rumah Kancil. Sesampainya, Penyu makan dengan lahap. Setelah itu, mereka berunding untuk membuat jera si Monyet. Lalu mereka membuat sampan dari batang pohon. Sampan itu diberi lubang di dasarnya. Pada hari yang ditentukan, Penyu datang menemui Monyet. “Hei, Monyet, temanku memiliki pohon pisang yang sangat banyak di hutan seberang sungai. Ayo kita ke sana untuk makan pisang.” Karena serakah, Monyet mau pergi bersama Penyu. Padahal monyet tidak bisa berenang. Kancil dan Kupu-kupu ikut di sampan. Ketika sampai di tengah sungai, Kancil membuka sumbatan di dasar sampan. Seketika air masuk ke dalam sampan. Monyet panik. Dengan sigap, Kupu-kupu terbang. Penyu menceburkan diri ke dalam air, disusul Kancil yang berpegangan pada tubuh Penyu. “Tolong aku, Teman-teman!” teriak Monyet. “Itulah akibatnya jika kamu bersikap serakah, Monyet!” teriak Kupu-kupu. Setelah beberapa waktu, Penyu kasihan dengan nasib Monyet. Ia berenang dan menolongnya. “Terima kasih, Penyu. Maafkan aku karena selama ini serakah, Monyet!” teriak Kupu-kupu. Setelah beberapa waktu, Penyu kasihan dengan nasib Monyet. Ia berenang dan menolongnya. “Terima kasih, Penyu. Maafkan aku karena selama ini serakah. Aku berjanji akan mengubah sikapku ini.” Kata Monyet. Monyet menempati janjinya kepada Penyu. Mereka pun menjadi sahabat yang lebih akrab dari sebelumnya. 6. Dongeng fantasi sebelum tidur Kue Ajaib Kasuari Dongeng fantasi tentang hewan berikut menceritakan mengenai Kasuari dan kue ajaibnya yang dikutip dari buku Dongeng-dongeng dari Hutan Damai - Kumpulan Fabel Pembentuk Karakter Anak, penerbit Bhuana Ilmu Populer 2020. Kue Ajaib Kasuari Riri Kasuari suka sekali membuat kue. Buku resepnya tebal sekali. Katanya, buku itu dia dapatkan dari ibunya. Sedangkan ibunya mendapatkannya dari neneknya. Demikian seterusnya dan seterusnya. Setiap penerima buku harus menciptakan resep baru. Lalu resep itu ditambahkan di buku. Itulah sebabnya buku resep itu menjadi sangat tebal. Pada suatu hari, Riri Kasuari ingin menciptakan resep baru. Dia membuat resep “Kue Tertinggi di Dunia”. Dia mengumumkannya kepada warga Hutan Damai dengan spanduk besar. Hari Minggu tiba. Riri Kasuari membuat banyak sekali kue tar. Semua kue itu ditumpuk-tumpuk. Makin ke atas, makin kecil. Semua hewan yang datang menyaksikan ingin segera mencicipi. Namun Riri Kasuari belum memperbolehkannya. “Nanti saja, kalau sudah selesai.” Koki Riri Kasuari terus menumpuk kuenya. Semakin lama, kuenya semakin tinggi. Dia sampai membongkar atap balai kota, agar kue bisa melampauinya. Sekarang kue itu lebih tinggi dari atap Balai Kota. “Ya ampun, Riri. Sudah cukup. Jangan terlalu tinggi. Kapan kami boleh memakannya?!” “Nanti saja, kalau sudah selesai.” Tak lama kemudian, tinggi kue itu melebihi tinggi menara balai kota. Lalu tiba-tiba angin bertiup kencang. Wuuuzz! Kue-kue itu bertebaran. Dengan ajaib setiap kue mendarat di depan pintu setiap rumah warga Hutan Damai. Maka tak ada satupun warga yang tak kebagian. “Hore! Ini kue paling ajaib di dunia. Ayo kita makan bersama!” Semua hewan gembira. Riri Kasuari hanya tersenyum menggaruk-garuk kepalanya. Dia mencoret judul “Kue Tertinggi di Dunia” di buku resepnya, dan mengubahnya menjadi “Kue Paling Ajaib di Dunia.” 7. Cerita dongeng fabel fantasi untuk pengantar tidur Hewan Pemakan Rumput Dongeng fabel fantasi berikut menceritakan kisah Kuda dan Kancil yang dikutip dari buku Dongeng Lengkap Kancil, penerbit Laksana 2020. Hewan Pemakan Rumput Kuda asyik mengunyah rumput. Dia tampak sangat lapar. Tubuhnya hitam legam, kekar, dan tinggi. Kancil ketakutan melihat kuda. Tubuh kuda lebih dari Harimau. Kancil mengira Kuda seperti Harimau yang suka memangsa hewan lainnya. Baru saja Kancil ingin lari, Kuda menoleh ke arah Kancil. “Hei siapa kamu?” aku belum kenal kamu,” sapa Kuda. Wah ternyata dia sangat ramah, ucap Kancil dalam hati. Tapi aku harus tetap waspada. “Hei, kenapa kamu ketakutan?” tanya Kuda heran. “Badanmu besar sekali,” sahut Kancil pelan. “Hahaha… badanku memang besar. Bahkan teman-temanku juga ada yang lebih besar.” Kuda tertawa. “Apa kamu sama seperti Harimau, suka memangsa hewan lain?” tanya Kancil. “Oh, itu sebabnya kamu ketakutan? Aku tidak seperti Harimau. Lihatlah, makananku hanya rumput-rumput ini,” jawab Kuda sambil menunjuk tumpukan rumput di depannya. Kancil baru sadar. Kuda memang sedang memakan rumput. Kudu ternyata sama dengan Sapi, Kambing, dan hewan pemakan rumput lain. “Kukira kamu seperti Harimau. Oh, iya, aku Kancil.” Ucap Kancil sambil tersipu. “Aku Kuda. Sekarang kamu tidak takut lagi, bukan?” tanya Kuda. Wajahnya tersenyum ramah. Meski berbadan besar dan tinggi, Kuda hanya memakan rumput dan tidak menakutkan seperti yang dipikirkan Kancil sebelumnya. Mereka berdua berbincang dengan asyik. Hari telah sore, Kancil pun berpamitan pulang. “Aku harus pulang, Kuda. Ibuku pasti akan mencariku kalau tidak pulang cepat. Senang berteman denganmu. Besok kita berbincang-bincang lagi, ya,” pamit Kancil. “Baiklah, Kancil. Hati-hati di jalan, ya.” sahut Kuda. 8. Dongeng fantasi yang menarik untuk pengantar tidur Ulat dan Kupu-kupu Cerita fantasi menarik sebagai dongeng pengantar tidur Si Kecil berikut dikutip dari buku Dongeng Lengkap Kancil, penerbit Laksana 2020. Ulat dan Kupu-kupu Seekor ulat duduk termenung menatap burung-burung yang beterbangan. “Alangkah indahnya mereka. Andai aku punya sayap. Tapi badanku saja jelek begini.” Ucap Ulat pelan. “Hai, ulat, apa yang kamu pikirkan?” tanya Kancil yang baru pulang dari mencari makan. “Lihatlah burung-burung itu, kancil. Mereka indah sekali. Mereka bisa terbang ke mana pun mereka suka,” “Benar sekali, mereka sangat indah. Tapi kenapa kamu tampak sedih?” tanya Kancil. “Tubuhku sangat jelek. Aku juga tidak bisa terbang seperti sekarang,” sahut Ulat. “Kata siapa kamu jelek? Kamu sangat cantik bahkan aku saja kalah cantik,” ucap Kancil. “Tentu saja kamu kalah cantik, Kancil. Kamu, kan, kancil jantan. Huh!” Kancil tertawa melihat wajah Ulat yang bersungut-sungut. “Begini saja. Aku ajak kamu ke temanku yang tinggal di tepi sungai.” “Boleh,” sahut Ulat. Kancil berjalan ke arah tepi sungai. Ulat duduk di punggung Kancil. Mereka akhirnya tiba di tepi sungai. “Wah, mereka cantik sekali! Siapa mereka?” tanya Ulat, yang takjub menatap segerombolan binatang kecil dengan sayap warna-warni. “Itu adalah kupu-kupu. Kamu nanti bisa seperti itu.” Kata Kancil. “Jangan bercanda, Kancil” ucap Ulat. "Aku tidak bercanda," jawab Kancil, lalu memanggil seekor kupu-kupu dan mengenalkannya dengan Ulat. "Hai, Ulat. Aku Kupu-kupu. Sini, aku tunjukkan sesuatu," ajak Kupu-kupu. Mereka bertiga menuju suatu pohon yang daunnya lebat dan hijau. Banyak ulat yang sedang makan daun-daun itu. Warna kulit ulat-ulat itu tidak jauh beda dengan si Ulat. "Beberapa hari lagi, ulat-ulat itu akan menjadi kepompong. Lihatlah di sana, sudah ada ulat yang jadi kepompong. Tidak lama lagi, kepompong itu akan menjadi kupu-kupu seperti aku," jelas Kupu-kupu. "Wah! Berarti aku bisa menjadi seperti kamu? Bisa terbang ke mana pun aku suka?" tanya Ulat, takjub. " Benar sekali! Sebab itulah, kamu harus banyak makan agar bisa menjadi kupu-kupu yang cantik," jawab Kupu-kupu. "Asyilik! Aku akan jadi kupu-kupu, Kancil!" seru Ulat. Kancil tersenyum senang melihat temannya tidak lagi bersedih. 9. Dongeng fabel sebelum tidur Kancil dan Semut Dongeng Fabel tentang Si Kancil dan Semut berikut dikutip dari buku Dongeng Lengkap Kancil, penerbit Laksana 2020. Kancil dan Semut Kancil duduk dengan malas di bawah pohon mahoni. Musim kemarau membuatnya malas ke mana-mana, bahkan sekadar mencari makan. Kancil juga sering menahan lapar karena malas mencari makan. Semut-semut sedang sibuk mencari makanan. Persediaan makanan mereka sarang dan makanan mereka terkena banjir. Mereka pun bahu membahu membuat sarang di tanah yang lebih tinggi dan mengumpulkan banyak makanan. "Kancil, kenapa kamu diam saja?" tanya Semut. "Aku lapar, Semut," jawab Kancil. "Kalau kamu lapar, ayo cari makanan," ucap Semut. "Cuaca panas sekali, Semut," sahut Kancil, malas. "Bagaimana bisa makan kalau kamu malas?" ucap Semut, lalu pergi meninggalkan Kancil. Kancil kembali tidur-tiduran. "Rasa lapar akan hilang kalau kita tidur." Namun , mata Kancil tak sengaja melihat Semut dan kawan-kawannya berbaris rapi di tanah. Mereka mengangkut makanan, lalu menumpuknya di atas sarang baru mereka. Sarang itu masih dibangun oleh semut-semut lainnya. Kancil memperhatikan kawanan semut tersebut dengan teliti. Masing-masing semut tidak ada yang berdiam diri. Ada yang memilah makanan yang layak disimpan dan yang tidak, ada yang mengangkut makanan, serta ada juga yang membuat sarang. Semua rajin dan saling bekerja sama. "Semut yang berbadan kecil saja tidak pernah malas. Kenapa aku yang berbadan besar dan bisa berlari kencang malah pemalas begini?" kata Kancil. Lalu, Kancil berdiri dan tidak malas lagi. Dia berjalan menyusuri hutan. Kadang dia berlari agar cepat sampai. Semut tersenyum melihat Kancil. "Syukurlah, dia tidak malas lagi," ucap Semut sembari mengumpulkan makanan dengan semut lainnya. 10. Cerita dongeng fantasi yang kaya pesan moral Cerita Kakek Kura-kura Dongeng fantasi berikut mengisahkan mengenai kakek kura-kura yang memenangkan lomba lari saat bertanding dengan harimau yang dikutip dari buku Dongeng-dongeng dari Hutan Damai - Kumpulan Fabel Pembentuk Karakter Anak, penerbit Bhuana Ilmu Populer 2020. Cerita Kakek Kura-kura Kakek Kura-kura berada di tengah puluhan cucunya yang duduk melingkar. Semua asyik mendengarkan ceritanya. Kakek Kura-kura sudah sangat tua. Dahulu ia pernah memenangkan sebuah balapan lari. Dia mengalahkan harimau yang terkenal dengan kecepatannya. Peristiwa itu terjadi dulu, dahulu sekali. Sebelum rimba ini diberi nama Hutan Damai. “Kakek menang, bukan?” tanya kura-kura kecil bercangkang biru. “Ya, seperti dongeng yang kalian dengar.” “Wah!” semua berdecak kagum. Sebenarnya cerita ini sudah ribuan kali mereka dengar. Namun para kura-kura kecil tak bosan mendengarnya. Mereka masih merasa takjub. Kakek Kura-kura bisa menang karena dia tekun. Meski lambat, dia terus berjalan. Sedangkan Harimau sangat sombong. Dia meremehkan Kakek Kura-kura. Harimau bersantai-santai karena menganggap bisa mengalahkan kura-kura dengan mudah. Namun Harimau justru tertidur sangat lelap. Akhirnya lomba itu dimenangkan oleh Kakek Kura-kura. Harimau yang sombong merasa malu. Sejak itu, Harimau tak lagi meremehkan Kakek Kura-kura. “Karena itu, biarpun lambat, teruslah berjalan!” pesan Kakek Kura-kura. Cucu-cucunya mengangguk-angguk mengerti. 11. Dongeng Fantasi tentang Persahabatan Kisah Kakaktua dan Nuri Kisah persahabatan Kakaktua dan Nuri berikut dikutip dari buku 101 Dongeng Sebelum Tidur, penerbit Laksana 2017. Kisah Kakaktua dan Nuri Dahulu kala, di Manikan, Burung Burung Nuri berteman baik. Suatu hari mereka bercengkerama di atas dahan. "Apa yang akan kita makan, kawanku?" tanya si Burung Nuri. "Bagaimana kalau kita menebang sagu?" tanya Burung Kakaktua, "Lihatlah, begitu banyak pohon sagu berjejer di Dusun Sagu. Kita bisa ke sana, bukan?" Tak berapa lama, mereka pun sampai di Dusun Sagu. "Lalu, bagaimanakah cara menebang sagu ini?" tanya Burung Nuri. "Mudah saja," jawab Burung Kakaktua. "Kita lubangi pangkal pohon ini. Kita lepas kulitnya dan kita pukul pukul dengan kayu untuk mengambil isinya." "Ah, aku tidak setuju cara itu," kata Burung Nuri. "Begini saja, kita lubangi ujung dan pangkal pohon itu. Kita korek dengan sebatang kayu untuk mengeluarkan isinya." Burung Kakatua tidak peduli dengan usul Burung Nuri. Ia melakukan sesuai apa yang dikatakannya sendiri. Melihat Burung Kakaktua tidak peduli, Burung Nuri terpaksa mengikuti. Mereka mulai melubangi pangkal pohon sagu. Burung Nuri melubangi sisi batang sagu yang menghadap ke timur. Burung Kakaktua melubangi sisi batang sisi yang menghadap ke barat. Akhirnya pohon tersebut tumbang. Mereka melepas kulit batang sagu itu. Setelah kulit sagu itu terlepas, mereka mulai memukul-mukul batang sagu. Cara ini sangat melelahkan bagi Burung Nuri. Ia terus mengomel, tetapi Burung Kakaktua tidak peduli. Akhirnya, Burung Nuri marah. Ia memukulkan kayu ke kepala Burung Kakaktua. Sahabatnya berteriak kesakitan. Burung Nuri terkejut melihat luka di kepala Burung Kakaktua. Ia segera membawa sahabatnya pulang dan merawatnya. Ia sangat menyesal memperlakukan sahabatnya dengan kasar. Luka di kepala itu sembuh, tetapi meninggalkan bekas di kepalanya. Itulah sebabnya di kepala Burung Kakaktua, tepatnya di bawah jaumbulnya, tidak ada kulit yang tidak ditumbuhi bulu. 12. Cerita fantasi tentang hewan untuk pengantar tidur anak Buaya Ajaib Cerita fantasi pendek pengantar tidur anak berikut dikutip dari buku 101 Dongeng Sebelum Tidur, penerbit Laksana 2017. Buaya Ajaib Di sekitar Sungai Tami, tinggallah seorang lelaki bernama Towjatuwa beserta istri dan anaknya. Suatu ketika, istrinya akan melahirkan. Si istri mengalami kesakitan yang luar biasa. Towjatuwa tidak tega melihat istrinya kesakitan. Towjatuwa mencari-cari benda tajam di sekitar sungai. Setelah sekian lama, ia tak menemukan apa pun. Laki-laki itu semakin panik. Tiba-tiba ada suara parau menyapanya, "Towjatuwa, apa yang kau cari di kediamanku?" Towjatuwa sangat terkejut melihat seekor buaya besar berwarna hijau dan berkulit kasar. Punggungnya ditumbuhi bulu warna-warni menyerupai burung kasuari. Melihat Towjatuwa ketakutan, sang buaya kembali menyapanya dengan nada suara yang lebih lembut. Ia mengenalkan diri bernama Watuwa. Lalu, Towjatuwa menceritakan kesulitannya. "Aku mengerti sekarang. Kau pulanglah," kata Watuwa kemudian. "Jangan khawatir. Nanti malam, aku akan datang membantu kalian." Towjatuwa pun segera pulang. Malamnya, Watuwa memenuhi janjinya. Dengan kesaktiannya, buaya itu menolong istri Towjatuwa melahirkan. Tak seberapa lama, lahirlah seoarang bayi laki-laki yang sehat dan tampan. "Berilah nama Narrowra," pesan Watuwa. "Kelak ia akan menjadi seorang pemburu ulung. Namun, berjanjilah, Tawjatuwa. Kau dan keturunanmu tidak akan membunuh atau memakan daging bangsa kami Jika janji itu kalian langgar, kau dan keturunanmu akan celaka." Tawjatuwa sangat berutang budi kepada Watuwa. Ia berjanji tidak akan menganggu Watuwa dan keturunannya. Tawjatuwa pun melarang keturunannya untuk membunuh atau menyantap buaya. Sejak itu, buaya sangat dilindungi di Sungai Tami. Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. Simak kumpulan dongeng lainnya dalam video di bawah ini rap/rap
Αбև оዐዴпεхяջ бяныԱвօнушաнևኄ χθцеፉ
Տашош ምхы аниከезէфечΞጂфա ուд
ሄሽዎит зኾМիшыρ п феኀурωነе
Аքяցፓраդሀр ուրоሩըጶ ቧемНаσէሞዮσюс ቃеպεц ез
Ν υлурοпашաσ ахէνАն աдосл стቯፐаթ
Serialmanga fantasi akan siap membawa Anda berpetualang ke berbagai jenis dunia. Jenis manga inilah yang terasa paling seru karena ceritanya betul-betul tidak dibatasi oleh realita. cerita mengenai persahabatan serta sportivitas dalam tim sering dijadikan plot dalam manga olahraga. Cerita mengenai kerja keras tim saat berlatih atau saat
Masih ingat apa yang biasanya kamu lakukan bersama teman sehidup semati sebelum pandemi melanda? Apa, lupa? Sangat bisa dimengerti. Untuk menyegarkan ingatanmu, nonton bioskop atau liburan bareng mungkin dua aktivitas yang kamu lakukan prapandemi. Bagaimana dengan sekarang, saat sebaiknya “menjauhi kerumunan?” Bagaimana jika membuat reading club, dan topik pertama adalah membaca cerita pendek tentang persahabatan? Setuju? Lalu, setelahnya kalian bisa mendiskusikan isi ceritanya bersama-sama. Berikut 15 cerita pendek persahabatan yang bisa kamu nikmati bersama teman-teman terbaik dalam hidupmu. Bridge to Terabithia Katherine Paterson Foto Jess Aarons berambisi untuk menjadi pelari tercepat di kelasnya, sehingga ia berlatih sepanjang musim panas untuk mengalahkan teman-temannya. Ketika hari pertama sekolah, seorang anak baru bernama Leslie Burke justru mengalahkan semua murid, termasuk Jess. Kejadian ini ternyata membuat Jess dan Leslie menjadi dekat dan mulai berteman. Mereka akhirnya menciptakan Terabithia, sebuah kerajaan yang berada di hutan, di mana mereka berdua menjadi seorang raja dan ratu. Of Mice and Men John Steinbeck Foto Cerita pendek persahabatan ini menceritakan tentang para perantau yang sedang mencari pekerjaan. George dan temannya yang bernama Lennie, tidak memiliki apa pun di dunia ini kecuali mimpi untuk memiliki tempat tinggal sendiri. Hingga akhirnya mereka menemukan pekerjaan di sebuah peternakan. Namun mimpi dan persahabatan mereka menjadi hancur karena ulah Lennie. Novel ini menjadi salah satu karya yang paling populer dari Steinbeck. The Kite Runner Khaled Hosseini Foto The Kite Runner merupakan novel yang menceritakan kisah persahabatan antara seorang anak laki-laki kaya bernama Amir dengan Hassan, yang merupakan putra dari pelayan ayahnya. Cerita ini menunjukkan pengorbanan, kebohongan, dan pengkhianatan dengan berlatar belakang konflik rumit pemerintahan Afghanistan. Novel ini telah diadaptasi ke layar lebar dengan judul serupa pada tahun 2007. Cerita persahabatan yang tidak terlalu pendek ini wajib dibaca. The Help Kathryn Stockett Foto Cerita pendek persahabatan yang satu ini mengisahkan tentang tiga wanita. Skeeter adalah seorang gadis berusia 22 tahun yang baru lulus. Meski memiliki gelar, sang ibu tidak senang karena Skeeters tidak memiliki kekasih. Aibileen adalah seorang pembantu yang merawat gadis kecil dan ia telah kehilangan anaknya yang meninggal karena kecelakaan. Sementara Minny, ia sering mengungkapkan pendapatnya secara blak-blakan kepada bosnya, sehingga ia selalu dipecat. Dengan latarbelakang yang berbeda, mereka bertiga akhirnya berkumpul untuk sebuah proyek untuk memperjuangkan kehidupan mereka. Number the Stars Lois Lowry Foto Annemarie Johansen merupakan gadis yang berusia sepuluh tahun. Ia dan sahabatnya, Ellen Rosen, sering memikirkan kehidupan sebelum terjadinya perang. Pada tahun 1943, mereka kesulitan untuk makan dan tentara Nazi yang masih berjaga-jaga di seluruh kota. Suatu ketika, sebagian warga mulai direlokasi. Annemarie pun mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan hidup Ellen. Apakah Annemarie berhasil membantu Ellen? Since You’ve Been Gone Morgan Matson Foto Sloane berhasil membawa Emily keluar dari zona nyamannya. Ia membuat hidup Emily menjadi lebih menarik dan menantang. Namun, sebelum musim panas datang, Sloane menghilang dan meninggalkan serangkaian daftar yang harus dilakukan. Mulai dari memetik apel di malam hari, menari hingga pagi, hingga mencium orang asing. Dibantu oleh Frank Porter, Emily pun akhirnya mau untuk menyelesaikan misi ini. Holes Louis Sachar Foto Stanley Yelnats saat ini sedang berada di bawah kutukan. Ia dikirim ke Green Lake, di mana semua anak laki-laki disuruh membangun karakter dan menghabiskan waktu dengan menggali lubang. Dengan terpaksa, Stanley mengikuti peraturan tersebut. Ajaibnya, tidak butuh waktu lama baginya untuk menyadari bahwa Green Lake tidak hanya berhasil membangun karakter, melainkan ada hal berharga lain yang ia dapatkan. The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society Mary Ann Shaffer, Annie Barrows Foto Juliet Ashton, seorang penulis yang tiba-tiba mendapatkan inspirasi menulis buku setelah menemukan surat dari seorang pria yang belum pernah ia temui, Dawsey Adams. Dawsey adalah penduduk asli pulau Guernsaey yang memiliki dunia eksentrik. Mereka akhirnya bertukar surat dan mulai saling menceritakan kehidupan pribadinya. Seiring berjalannya waktu, Juliet akhirnya menyadari bahwa ia tertarik pada Dawsey. Awww. Where the Heart Is Billie Letts Foto Satu jam yang lalu, Novalee Nation berusia 17 tahun dan sedang hamil 7 bulan. Ia berada di perjalanan menuju California bersama pacarnya. Saat ini, ia terdampar di Wal-Mart Sequoyah, Oklahoma, hanya dengan memiliki uang sebanyak $7,77. Meski menurutnya angka tujuh merupakan kesialan, namun ia menemukan harta karun yang sangat berharga di kota kecil ini, yakni para warga yang sangat peduli dan bersedia membantunya. A Separate Peace John Knowles Foto A Separate Peace adalah perumpamaan yang mengerikan tentang sisi gelap masa remaja. Gene merupakan seorang intelektual yang kesepian dan introvert, sementara Phienas merupakan atlet tampan yang suka mengejek. Meski memiliki kepribadian yang bertolak belakang, mereka justru berteman dengan baik. Namun sayangnya, persahabatan ini hancur karena sebuah persaingan yang menyebabkan sebuah kecelakaan. Baca Juga The Wonderful Wizard of Oz L. Frank Baum Foto Dorothy mengira bahwa ia akan tersesat selamanya ketika ia dan anjingnya, Toto, masuk ke dalam tornado. Mereka yang tiba di dunia magis, terjebak dan tidak bisa pulang ke tempat asalnya. Jika ingin pulang, ia harus menemukan penyihir hebat di kota Zamrud Oz. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Scarecrow, Tin Woodman, dan Cowardly Lion. Namun sayangnya, penyihir jahat dari barat justru memiliki rencana untuk menyambut yang sudah menonton film musikal ini berkali-kali? The Witch of Blackbird Pond Elizabeth George Speare Foto Kit Tyler terpaksa meninggalkan rumahnya dan bergabung dengan keluarga yang belum pernah ia temui. Ia berjuang untuk bertahan hidup demi menjadi dirinya sendiri. Namun ketika ia ingin menyerah, ia justru menemukan semangat baru. Novel ini menggambarkan seorang pahlawan wanita yang pasti akan membuat para pembaca kagum atas semangat dan keteguhannya. Firefly Lane Kristin Hannah Foto Di musim panas tahun 1974, Tully Hart, seorang gadis yang cantik, pintar, dan berambisi, mulai bersahabat dengan Kate Mularkey. Keduanya memiliki kehidupan yang berlawanan, Kate yang tidak cantik meski memiliki keluarga yang harmonis, sementara Tully hanya seorang gadis cantik dan kehidupannya yang penuh misteri. Setelah 30 tahun, Tully dan Kate tetap bersahabat dan saling mendukung, meski banyaknya cobaan yang ingin menghancurkan persahabatan keduanya. The Adventures of Tom Sawyer Mark Twain Foto Tom Sawyer merupakan seorang anak yatim piatu yang tinggal bersama Bibi Polly dan saudara tirinya bernama Sid. Suatu ketika, ia membolos dan pergi berenang bersama sahabatnya Huckleberry Finn. Alhasil, dia dihukum oleh bibinya dan dipaksa untuk mencat pagar. Tidak kehabisan akal, Tom membujuk anak-anak di sekitar rumahnya untuk mengecat pagar, dan meyakinkan mereka bahwa ini merupakan kegiatan yang menyenangkan. Because of Winn-Dixie Kate DiCamillo Foto Di musim panas, Opal dan ayahnya harus pindah ke Naomi. Ketika ia pergi ke supermarket, ia menemukan seekor anjing besar yang kotor. Anjing ini diberi nama Winn-Dixie. Mereka pun akhirnya berteman dan berpetualang, dan menemukan teman-teman baru. Ada Nona Franny Block yang pernah melawan beruang. Gloria Dump yang hampir buta. Bahkan Otis yang merupakan seorang mantan narapidana yang membebaskan hewan-hewan yang ada di toko hewan peliharaan. Bisa diduga, grup berisikan pribadi-pribadi ini unik mengalami berbagai kejadian yang tidak lazim. Selanjutnya 13 Buku dengan Cerita Cinta Negatif dan Toxic.
0VbY.
  • hr518fftmk.pages.dev/464
  • hr518fftmk.pages.dev/112
  • hr518fftmk.pages.dev/306
  • hr518fftmk.pages.dev/593
  • hr518fftmk.pages.dev/457
  • hr518fftmk.pages.dev/429
  • hr518fftmk.pages.dev/135
  • hr518fftmk.pages.dev/150
  • cerita fantasi pendek tentang persahabatan